Gara-gara Virus Corona, Populasi Warga Negara Indonesia di Tiongkok Turun Drastis

11 Februari 2020, 08:30 WIB
WARGA memakai masker bersepeda di jalanan yang sepi di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok yang jadi pusat penyebaran virus corona, Jumat 7 Februari 2020.* /STRINGER/REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT- Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun mengatakan pihaknya memfasilitasi sebanyak 21 Warga Negara Indonesia (WNI) dipulangkan dari Tiongkok pada Senin, 10 Februari 2020.

Mereka dijadwalkan tiba di Jakarta pada malam kemarin menyusul terus meningkatnya dampak wabah virus corona di Negeri Tirai Bambu.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Kantor Berita Antara, 21 WNI tersebut merupakan mahasiswa yang sedang menimba ilmu di Tiongkok. 

Baca Juga: Pele, Pesepak Bola Legendaris Itu Kini Depresi dan Mengurung Diri di Rumah

Mereka menghubungi pihak kedutaan besar Indonesia dan menyatakan ingin pulang.

“Yang 21 orang mahasiswa tersebut menghubungi saya, kemudian saya melakukan  pembicaraan. Setelah itu saya coba menghubungi pemerintah daerah," tutur Djauhari.

"Kemudian pada hari Sabtu mereka membeli tiket. Minggu malam mereka tiba di Beijing, lalu mereka diinapkan di hotel dan aiport, lalu pagi 10 Februari 2020 mereka terbang,” kata Djauhari melanjutkan.

Ditambahkan Djauhari, 21 WNI tersebut bukan tinggal di Wuhan, provinsi Hubei, melainkan di suatu wilayah di bagian tengah Tiongkok yang merupakan tempat asal virus corona berawal.

Sesuai dengan protokol WHO, sebelum pulang, 21 WNI tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan sehat.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Selasa 11 Februari 2020: Bungursari Hujan Lokal, Salopa Berkabut

Kedutaan Besar RI di Beijing juga bahwa populasi WNI yang masih tinggal di Tiongkok sampai hari ini berkurang drastis.

Mulanya, terdapat 16.500 WNI berada di seluruh Tiongkok. Namun angkanya menyusut tajam menjadi 1.890 orang sejak virus corona merebak. 

Para WNI yang masih ada di Tiongkok itu tersebar di Shanghai, Beijing, dan Suangzhou. KBRI di Beijing masih terus memantau keadaan WNI yang menetap di Tiongkok.

Baca Juga: Terkait Wacana Pemulangan 660 WNI Eks ISIS, Sosiolog UI: Proses Deradikalisasi Korban Paham ISIS Patut Dicoba

Setibanya di Indonesia nanti, sebanyak 21 WNI tersebut juga akan menjalani protokol kesehatan termasuk pengawasan dari Dinas Kesehatan daerah asal WNI tersebut, dan juga dari Kementerian Kesehatan.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Kemenkes, Anung Sugihantono menjelaskan tidak akan ada observasi khusus bagi 21 WNI yang pulang dari Tiongkok kali ini.

Perlakuan ini berbeda dengan 243 WNI yang diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau. Kebijakan tersebut diambil karena mereka tidak tinggal di Wuhan sebelumnya.

Baca Juga: Mulai Babak Baru Arungi Kompetisi Liga 1 2020, Persib Bandung Resmi Kontrak Wander Luiz

“Karena mereka bukan dari Wuhan, bukan dari Hubei, maka prosedurnya tidak melalui karantina yang sifatnya seperti di Natuna. Kecuali yang bersangkutan punya riwayat merawat orang sakit virus corona," kata Anung.

"Karena kontak dengan penderita secara langsung berbeda lagi kasusnya, mohon bisa dibedakan karena selalu yang ditanyakan itu 'kok mereka boleh langsung pulang, yang ini harus melewati ini'. Semuanya ada regulasinya dan pihak Tiongkok pun tidak akan memulangkan mereka kalau memang tidak benar-benar dinyatakan sehat,” ujar Anung.

Baca Juga: Terkait Wacana Pemulangan 660 WNI Eks ISIS, Sosiolog UI: Proses Deradikalisasi Korban Paham ISIS Patut Dicoba

Pemerintah Indonesia, sebelumnya telah melakukan evakuasi terhadap 243 WNI dari Provinsi Hubei Tiongkok ke Tanah Air pada 1 Februari 2020. Namun, sebelum berbaur dengan masyarakat, sebanyak 243 WNI tersebut harus mengalami proses karantina di Natuna. Hal itu dikarenakan Provinsi Hubei merupakan episentrum penyebaran virus corona.

Namun, Kemenkes tetap mengawasi ke-21 WNI tersebut dalam jangka waktu tertentu.

Setelah tiba di Indonesia, nantinya 21 WNI tersebut akan kembali ke daerah asal mereka. Oleh karena itu Kementerian Kesehatan (Kemkes) pun telah melakukan penyuluhan kepada pemerintah daerah dan dinas kesehatan untuk mengawasi ke-21 WNI itu.

"Mereka yang akan tiba malam kemarin, akan dipantau menggunakan health card," ujar Anung.

Sampai berita ini disampaikan belum ada informasi baru terkait kepulangan 21 WNI tersebut, dan ditempat mana mereka akan dihimpun terlebih dahulu untuk diperiksa.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler