Malam Mencekam Dalam Sebuah Mall, Oknum Tentara di Thailand Tembak Belasan Warga Sipil

9 Februari 2020, 16:00 WIB
ILUSTRASI penembakan terhadap pelaku curanmor.*/DOK. PR /

PIKIRAN RAKYAT – Seorang oknum tentara Thailand tengah menghebohkan masyarakat dunia atas tindak kejahatan yang dilakukan pada warga sipil di kota Nakhon Ratchasima atau biasa dikenal Kota Korat.

Oknum tentara Thailand tersebut bernama Sersan Mayor Jakrapanth Thomma yang menembak mati setidaknya 17 orang dalam sebuah pusat perbelanjaan di Kota Korat pada 08 Februari 2020.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui situs AFP, aksi penembakan itu dilakukan di sebuah pusat perbelanjaan dengan disampaikan melalui unggahan di Facebook.

Baca Juga: Peringati HPN 2020, IJTI Sangkuriang Gelar Gerakan Pungut Sampah di Kawasan Lembang

Oknum tentara Thailand itu menggunakan kendaraan militer dan senjata api yang dicuri dari barak yang jaraknya dekat dengan pusat perbelanjaan tersebut.

“Dia mencuri kendaraan militer dan melaju ke pusat kota,” ujar Letnal Kolonel Mongkol Kuptasiri.

Menurut Juru Bicara Krissana Pattanacharoen, oknum tentara tersebut menggunakan senapan mesin dan menembak belasan korban yang tidak bersalah sehingga menewaskan korban langsung di tempat kejadian.

Baca Juga: Luncurkan Layanan Contact Center 110, Polres Tasikmalaya: Jangan Dibuat Main-main

Adegan-adegan sebelumnya yang kacau disampaikan melalui unggahan di Facebook. Unggahan itu menunjukkan orang-orang melarikan diri, sedangkan setidaknya satu senjata api meraung dan yang terdengar adalah suara tembakan otomatis memenuhi udara.

Pria bersenjata itu juga mengunggah gambar dirinya dan menulis beberapa unggahan di halaman Facebook-nya ketika serangan itu berlangsung termasuk "haruskah saya menyerah?" dan "tidak ada yang bisa lolos dari kematian".

Dalam satu video Facebook yang sudah dihapus menerangkan bahwa penyerang itu mengenakan helm tentara dan difilmkan dari jip terbuka mengatakan, "Saya lelah ... saya tidak bisa lagi menarik jari saya" dan membuat simbol pemicu kejadian dengan tangannya.

Baca Juga: Soal Hari Pers Nasional, Pewarta Harus Sampaikan Fakta Bukan Membawa Petaka

Menurut seorang wakil dari Facebook mengatakan, merek telah menghapus akun penembak tersebut dari layanan dan menghapus segala konten yang melanggar, termasuk unggah terkait serangan tersebut.

Seorang saksi mata yang berada di dalam mal sebelum serangan itu mengatakan bahwa pusat perbelanjaan penuh dengan pembeli pada akhir pekan yang panjang.

"Ada banyak orang di mall hari ini. Aku sangat terkejut ketika tahu karena aku baru saja meninggalkan mal tidak lama sebelumnya," kata seorang warga berusia 32 tahun yang meminta namanya tidak disebutkan.

Baca Juga: Tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Garut Targetkan Bangun 60 Desa Wisata

Saat kejadian itu berlangsung, lampu jalan di bawah pusat perbelanjaan segera dimatikan, disusul dengan unit tentara dan polisi menutup pusat perbelanjaan di Terminal 21.

Sementara, pria bersenjata yang sudah menewaskan belasan orang tersebut memilih bersembunyi di dalam Terminal 21.

Kota Korat sendiri dikenal sebagai rumah bagi salah satu barak terbesar Thailand. Sedangkan Thailand merupakan salah satu negara dengan tingkat kepemilikan senjata api tertinggi di dunia.

Baca Juga: Pasca Sebulan Kepergian Almarhumah Lina, Rizky Febian dan Putri Delina Bagikan Momen Haru Sempat Beri Kado untuk Sang Ibunda

Beberapa kasus penembakan sudah sering terjadi, di antaranya dua pengacara ditembak mati oleh petugas di sebuah pengadilan di bagian timur negara itu selama persidangan atas sengketa tanah.

Kemudian disusul dengan seorang bocah lelaki berusia dua tahun menjadi salah satu di antara tiga orang yang tewas di Thailand ketika seorang pria bersenjata bertopeng merampok sebuah toko perhiasan bulan lalu.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler