Ditinggal Pergi Semua Tetangganya, Wanita Inggris Sebut Dirinya Tinggal di 'Desa Hantu': Kami Rumah Terakhir

28 Desember 2021, 20:49 WIB
Ilustrasi desa - Seorang wanita di Inggris mengungkapkan bahwa dirinya seperti tinggal di 'desa hantu' karena semua tetangganya pergi. /Pixabay/werdepate

PR TASIKMALAYA – Wanita ini mengaku dirinya tinggal di sebuah ‘desa berhantu’ karena tetangga-tetangga lain telah meninggalkan desa itu.

Wanita tersebut mengungkapkan bahwa ia merasa gelisah karena hanya dia dan keluarganya yang menempati desa itu.

Wanita tersebut merupakan ibu dari dua anak, dan menyebut bahwa selama sebulan terakhir keluarganya tinggal di rumah di Linton-on-Ouse, dekat York, Inggris, adalah satu-satunya yang masih berada di daerah itu.

Eksodus massal penduduk desa dipicu setelah Kementerian Pertahanan Inggris meninggalkan pangkalan RAF (tentara di Inggris) di dekatnya.

Baca Juga: Jelang Indonesia vs Thailand, Shin Tae-yong Khawatir dengan Hal Ini Terkait Persiapan Final Piala AFF 2020

Sang ibu memperkirakan bahwa sekitar 19 keluarga lain meninggalkan rumah mereka selama setahun, mengubah desa menjadi ‘berhantu’.

"Kami adalah rumah terakhir yang berdiri. Selama sekitar satu bulan kami adalah properti terakhir di sini. Itu tidak terlalu bagus," jelas wanita itu, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Mirror.

Hubungan desa selama 84 tahun dengan Angkatan Bersenjata berakhir setelah operasi dihentikan di RAF Linton-on-Ouse, tempat mereka bermarkas sejak 1937.

Baca Juga: Cek Ikatan Cinta Hari Ini, Irvan Bongkar Perbuatan Hartawan di Masa Lalu, Apa Itu?

Meskipun 160 rumah di desa tersebut disewakan oleh Kementerian Pertahanan dari Annington Homes Ltd, mereka sekarang sedang dalam proses penyerahan kembali ke perusahaan pengelola perumahan.

Semua penyewa diberi pemberitahuan penggusuran dengan tenggat waktu pada akhir tahun.

Beberapa penduduk mengatakan desa itu sekarang terasa seperti "desa hantu", sementara beberapa bulan terakhir dipenuhi dengan kekhawatiran ketika kontraktor melakukan pemeriksaan dan perbaikan pada properti yang kosong.

Baca Juga: Selain Sentil Giring Ganesha, Rocky Gerung Pertanyakan: Masa Beroposisi pada Anies Baswedan?

"Kami adalah orang terakhir yang meninggalkan jalan buntu kecil itu," kata wanita itu.

Meskipun keluarga wanita itu ingin tinggal di rumah, mereka harus pergi sementara properti dipindahkan kembali ke Annington Homes Ltd,sebuah langkah yang tidak akan selesai sampai 9 Februari tahun depan.

"Saya benar-benar harus mengatakan September, Oktober, November adalah waktu yang sangat meresahkan. Itu tidak menyenangkan sama sekali.

Baca Juga: Tiongkok Kembangkan Jaksa dengan Kecerdasan Buatan, Sebut Mampu Deteksi Kejahatan hingga 97 Persen

"Sejujurnya sangat mengecewakan, karena ada begitu banyak ketidakpastian.

"Saya tidak ingin memindahkan sekolah anak-anak. Kami mendapat perawatan medis, baik untuk saya dan putri saya di rumah sakit setempat, jadi kami tidak ingin pindah," tutur wanita itu.

Keluarga tersebut kini telah dipindahkan ke rumah lain yang berjarak kurang dari 100 meter, setelah memohon kepada Kementerian Pertahanan untuk membiarkan mereka tinggal di desa.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Sebut Ngupil Bisa Jadi Dosa Jika di Tempat Seperti Ini

Meskipun mereka ingin tinggal di Linton-on-Ouse secara permanen, mereka hanya memiliki satu tahun lagi di rumah baru mereka, yang pada akhirnya juga akan dikembalikan ke Annington Homes Ltd.

Wanita itu mengatakan keluarganya tetap ingin menetap.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler