Bantu Ukraina Lawan Covid-19, Bank Dunia Pinjamkan Dana Lebih dari 2 Triliun

11 Desember 2021, 16:15 WIB
Ukraina terima pinjaman tambahan dari Bank Dunia untuk hadapi Covid-19. /REUTERS/Valentyn Ogirenko

PR TASIKMALAYA - Ukraina mendapat pinjaman tambahan dari Bank Dunia sebesar $150 juta (Rp2,153 triliun) untuk mempercepat vaksinasi terhadap Covid-19.

Kantor pemberi pinjaman internasional Ukraina pada Sabtu (11 Desember 2021), mengatakan bahwa Bank Dunia telah menyetujui pinjaman tambahan tersebut.

Pemerintah Ukraina akan menghabiskan $120 juta (Rp1,722 triliun) untuk mengadakan 16,5 juta dosis vaksin.

Sementara sisanya akan digunakan untuk TI, komunikasi dan penjangkauan publik, pembangunan kapasitas dan rantai dingin dan peralatan pengelolaan limbah, kata Bank Dunia.

Baca Juga: Kate Middleton dan Pangeran William Sebarkan Kehangatan Natal Bersama Ketiga Anaknya Lewat Ini

Direktur negara regional Bank Dunia untuk Eropa Timur, Arup Banerji, berharap tambahan pinjaman itu dapat membantu Ukraina melawan Covid-19.

"Pembiayaan tambahan baru ini akan membantu Ukraina terus memperkuat respons Covid-19 dan kegiatan vaksinasi," kata dia, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

Dana baru bertambah menjadi $155 juta (Rp2,225 triliun) yang disediakan tahun ini melalui dua proyek untuk mendukung perawatan kesehatan Ukraina dalam melawan pandemi Covid-19.

Diketahui, Ukraina merupakan salah satu negara dengan tingkat vaksinasi yang masih rendah di Eropa.

Baca Juga: Deretan Idol Korea Selatan yang Pernah Terkonfirmasi Positif Covid-19

Tambahan pembiayaan tersebut diharapkan bisa meningkatkan tingkat vaksinasi di negara itu.

Terlebih, kini varian Omicron sudah terdeteksi di berbagai belahan dunia.

"Ukraina masih memiliki salah satu tingkat vaksinasi terendah di Eropa, dan dengan demikian, membayar harga ekonomi dan manusia yang tinggi, terutama dengan munculnya varian virus baru," kata Banerji.

Menurut data kementerian kesehatan Ukraina, 12,4 juta orang telah menerima dua suntikan vaksin Covid-19 dari jumlah populasi 41 juta.

Baca Juga: Infeksi Flu Burung H5N6 pada Manusia Terdeteksi di Guangdong China

Sementara mengenai kasus infeksi, Ukraina mencatat 3,6 juta kasus dan sekitar 91.000 kematian.

Mengenai Omicron, para ilmuwan Afrika Selatan mengatakan bahwa belum ada tanda bahwa varian tersebut menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Meski begitu, para ilmuwan masih membutuhkan waktu untuk menyimpulkan secara pasti mengenai hal tersebut.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler