PR TASIKMALAYA - Jepang merekrut astronot baru untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.
Pelamar tidak harus memiliki gelar sains untuk mendaftarkan dirinya menjadi astronot, dalam rekrutmen pertama sejak 13 tahun tersebut.
Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang (JAXA) mengatakan bahwa wanita sangat diprioritaskan dalam rekrutmen astronot baru ini.
Hal itu dikarenakan ketujuh astronot yang dipunyai Jepang adalah seorang pria.
Baca Juga: Dapat Dukungan dari Para Member untuk Proyek Dramanya, Joy Red Velvet Ungkap Rasa Terima Kasih
Pelamar harus merupakan orang Jepang asli, dan apabila lolos akan dilatih dan dikirim dalam misi - yang berpotensi ke Bulan, Gerbang Bulan atau Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Sebelumnya, perekrutan hanya diperuntukkan bagi mereka yang mempunyai gelar, namun kali ini tidak.
“Kami ingin membangun sistem (perekrutan) yang sesuai dengan waktu saat ini,” kata Kazuyoshi Kawasaki dari JAXA pada konferensi pers, dikutip PikiranRakyat-Tasikamalaya.com dari Al Arabiya pada 19 November 2021.
Baca Juga: Usai Justin Bieber, Rizky Billar Kini Mengaku Mirip Kristen Stewart, Lesti Kejora: Kayak...
“Sebelumnya kami membatasi kandidat untuk mereka yang memiliki gelar ilmu alam, tetapi banyak dari kami setuju untuk menjadikannya bukan persyaratan.”
Meski begitu, ujian tertulis akan mencakup pertanyaan tingkat universitas tentang sains, teknologi, teknik dan matematika.
Kemampuan bahasa Inggris pelamar juga diuji dalam perekrutan tersebut.
Baca Juga: 5 Tanda Kurang Tidur yang Tidak Berhubungan dengan Kelelahan, Salah Satunya Emosional
JAXA mengatakan akan menerima aplikasi antara 20 Desember dan 4 Maret.
Hal itu merupakan pertama kalinya mereka menawarkan posisi untuk astronot pemula dalam 13 tahun terakhir.
Kali ini, mereka akan merekrut "beberapa" astronot dengan setidaknya tiga tahun pengalaman kerja.
Tidak ada persyaratan usia atau kuota jenis kelamin. Persyaratan tinggi badan pun telah diturunkan menjadi 149,5 cm.
Salah satu astronot Jepang saat ini adalah Akihiko Hoshide (52) yang kembali ke Bumi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional awal bulan ini dengan pesawat SpaceX.***