Mengenal Paxlovid, Kandidat Obat Covid-19 Produksi Pfizer

13 November 2021, 16:20 WIB
Ilustrasi. Mengenal obat Covid-19 Paxlovid buatan Pfizer. /Pixabay/padrinan

PR TASIKMALAYA - Hadirnya Paxlovid menambah daftar kandidat obat oral Covid-19.

Paxlovid adalah obat oral Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan Pfizer Inc Amerika Serikat.

Paxlovid masuk daftar kandidat obat Covid-19 setelah menunjukan hasil sementara yang baik tahap uji klinis II dan III.

Baca Juga: Indigo Ramal Kejadian di Tahun 2022, Artis Inisial T Meninggal Dunia dan Pemain Sinetron J Bercerai

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA, uji klinis tahap II dan III tersebut dilakukan sejak tanggal 16 Juli 2021 dan dijadwalkan selesai pada tanggal 9 Desember 2021 mendatang.

Uji klinis tahap II dan III dilakukan dengan memberikan Paxlovid kepada pasien berumur diatas 18 tahun.

Kriteria lainnya adalah pasien didiagnosis terinfeksi Covid-19 dalam 5 hari dengan gejala ringan hingga gejala sedang.

Baca Juga: Ria Ricis Disebut 'Gelisah' sebelum Menikah dengan Teuku Ryan, Venna Melinda: Pada Saat itu...

Selain tu, pasien juga memiliki kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko keparahan Covid-19

Hasil sementara uji klinis tahap II dan III menunjukan Paxlovid mengurangi hingga 89 persen risiko pasien Covid-19 bergejala dirawat di rumah sakit atau meninggal dunia.

Selanjutnya, sebanyak 0,8 persen hingga satu persen penerima Paxlovid dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Sergio Aguero Bisa 'Dipaksa' Pensiun dari Sepakbola usai Insiden Sesak Dada

Selain itu, laporan hasil sementara uji klinis tahap II dan III menunjukan hingga hari ke 28, tidak ada pasien yang meninggal dunia setelah mengkonsumsi Paxlovid.

Hasil sementara uji klinis tahap II dan III yang baik menjadi dasar untuk Paxlovid akan segera diajukan untuk mendapatkan izin penggunaan darurat.

Paxlovid bekerja pada pasien dengan memblokir aktivitas protease Sars-CoV-2-3Cl atau enzim yang menyebabkan virus corona bereplika.

Baca Juga: Sang Manajer Akui Berlinang Air Mata Layaknya Ibu pada Anak, Ria Ricis: Asik

Selain itu, Paxlovid juga bekerja dalam menghambat replika virus didalam tubuh.

Paxlovid didaftarkan untuk diminum pasien Covid-19 setiap 12 jam selama lima hari sejak pasien awal menunjukan gejala.

Meskipun Paxlovid menunjukan hasil sementara uji klinis tahap II dan II yang baik, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) belum memberikan persetujuan edar obat tersebut.

Baca Juga: Paris Hilton Resmi Menikah, Intip Kemewahan dan Elegannya Acara Pernikahan yang Bertabur Bintang!

Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin berpendapat bahwa dirinya sudah mengetahui tentang perkembangan obat yang dikeluarkan Pfizer tersebut.

Namun Budi Gunadi berpendapat perkembangan Paxlovid masih tertinggal oleh Molnupiravir dalam proses mendapatkan persetujuan edarnya.

“Apakah dia sudah sejauh Molnupiravir mendapatkan persetujuannya, masik agak tertinggal dibelakang,” tandasnya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler