Taliban Dipastikan Miliki Daftar Nama Kaum Gay untuk Dieksekusi, Diduga Berasal dari Kebocoran Identitas

6 November 2021, 14:40 WIB
Taliban dilaporkan memiliki daftar nama orang-orang dari kaum gay yang akan dieksekusi mati oleh pihaknya. /Reuters

PR TASIKMALAYA - Pemerintah Taliban dilaporkan memiliki sebuah daftar yang berisikan nama orang-orang dari kaum gay yang akan dihukum mati.

Akibatnya, orang-orang dari kaum gay memilih untuk bersembunyi karena merasa terancam oleh pemerintahan Taliban.

Taliban menyebut bahwa homoseksualitas sangat dilarang, sehingga kaum gay sering dihukum mati secara brutal.

Baca Juga: Jelang Pernikahan, Ria Ricis Justru Ungkap Permintaan Maaf ke Media, Ada Apa?

Hukuman tersebut dilakukan di bawah interpretasi hukum Syariah yang menyimpang, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Mirror.

Kabar mengenai adanya daftar orang-orang gay yang akan dihukum mati ini diungkapkan oleh direktur HAM untuk kaum LGBT+ di Afghanistan.

Ia adalah Kimahliu Powell, direktur eksekutif Rainbow Railroad, satu-satunya organisasi LGBT internasional di Afghanistan.

Baca Juga: Cuti Natal dan Tahun Baru Ditiadakan Demi Cegah Lonjakkan Covid-19

"Ini adalah masa-masa yang sangat menakutkan untuk berada di Afghanistan," katanya.

Kimahliu Powell menyebut bahwa kini mereka telah tahu secara pasti jika Taliban memiliki daftar nama orang dari kelompok gay yang akan dihukum mati.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Taliban akan mengidentifikasi orang-orang yang tergolong dalam kelompok LBTQ+.

Baca Juga: Warga Tasik Dilarang Buang Sampah ke Sungai, Dianjurkan Terapkan Prinsip 3R untuk Cegah Banjir

Ia memperkirakan jika Taliban telah mengawasi nama orang-orang yang sempat diupayakan proses evakuasinya dari Afghanistan oleh kelompok hak asasi asing.

Evakuasi ini berlangsung selama beberapa minggu menjelang penarikan pasukan AS dan sekutunya dari Afghanistan pada bulan Agustus lalu.

Kimahliu Powell berkata bahwa setelah jatuhnya Kabul, sangat banyak informasi yang bocor dan menyebar.

Baca Juga: Iis Dahlia Sering Dianggap Galak, Devano Beberkan Sifat Asli Sang Ibu: Sering Banget Dicari...

Mereka yang gagal dievakuasi juga terekspos identitasnya sehingga kemungkinannya nama mereka telah ditambahkan ke dalam daftar eksekusi oleh Taliban.

Sang direktur mengklaim jika Taliban memanfaatkan kebocoran data itu untuk menambahkan nama ke 'daftar eksekusi'.

Hal tersebut diduga dilakukan di samping skema jebakan yang diterapkan Taliban terhadap orang-orang gay.

Baca Juga: Tunjukkan Kondisi Kesehatannya Baik-baik Saja, Ratu Elizabeth II Malah Dibanjiri Kritik, Kenapa?

Dugaan ini muncul setelah sejumlah orang dari kaum gay menyebut bahwa mereka telah menerima sebuah email misteri.

Dalam email tersebut, seseorang yang mengaku bersangkutan dengan Rainbow Railroad meminta informasi dan paspor para anggotanya.

Kimahliu Powell juga menjamin akan bertambahnya jumlah orang-orang gay yang meminta perlindungan.

Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Anak Sedunia 2021, Sambut dan Rayakan Momentum 20 November 2021

Sementara itu, Nancy Kelley, kepala eksekutif badan amal hak LGBT Stonewall, turut memberikan pernyataan.

"Selama bertahun-tahun, LGBTQ+ Afghanistan harus menanggung diskriminasi, pelecehan," katanya.

Tidak hanya itu, mereka pun harus menanggung penganiayaan rutin, tak terkecuali yang dilakukan oleh negara.

Baca Juga: Respons Dwayne Johnson soal Kru yang Tewas usai Tertembak saat Syuting: Ambil Langkah Baru

"Dengan Taliban berkuasa, kami memperkirakan situasi ini akan semakin memburuk," ungkapnya.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler