PR TASIKMALAYA - Seorang komandan militer Taliban tewas ketika anak buahnya menanggapi serangan bom bunuh diri ISIS dan serangan senjata di sebuah rumah sakit, di ibu kota Afghanistan, kata para pejabat pada Rabu 3 November.
Taliban menghabiskan 20 tahun untuk melancarkan pemberontakan terhadap pemerintahan yang didukung Amerika Serikat, yang berhasil digulingkan sebelum menguasai Kabul pada Agustus lalu.
Sekarang mereka menghadapi perjuangan untuk membawa stabilitas ke Afghanistan, yang telah dilanda teror dalam beberapa pekan terakhir oleh serangkaian serangkaian serangan berdarah yang di klaim oleh ISIS-Khorasan.
Baca Juga: Sentil Ayah Rozak yang Ngotot Minta Rp5 Miliar, Ivan Gunawan: Emang Mau Tidur di Atas Duit?
Sedikitnya 19 orang tewas dalam serangan di rumah sakit militer utama Kabul, menurut seorang pejabat kementerian kesehatan yang tidak mau disebutkan namanya.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia, Hamdullah Mokhlis, seorang anggota jaringan garis keras Haqqani dan seorang perwira di pasukan khusus Korps Badri, adalah tokoh paling senior yang terbunuh sejak Taliban merebut Kabul.
“Ketika mendapat informasi bahwa Rumah Sakit Sardar Daud Khan diserang, Maulvi Hamdullah (Mokhlis), komandan Korps Kabul, segera bergegas ke tempat kejadian,” kata seorang pejabat media Taliban.
Baca Juga: Jelang Melahirkan, Felicya Angelista Unggah Potret Cantik hingga Tuai Pujian
“Kami mencoba menghentikannya tetapi dia tertawa, belakangan kami mengetahui bahwa dia mati syahid dalam pertarungan di rumah sakit,” tambahnya.