Unggahan Bernada Kekerasan, Facebook Blokir Akun PM Ethiopia Abiy Ahmed

4 November 2021, 12:33 WIB
Facebook blokir akun milik PM (Perdana Menteri) Ethiopia, Abiy Ahmed usai postingannya dianggap bernada kekerasan.* /Reuters/Dado Ruvic

PR TASIKMALAYA - Facebook memblokir akun milik PM (Perdana Menteri) Ethiopia, Abiy Ahmed setelah postingannya dianggap bernada kekerasan.

Adapun postingan Facebook PM Ethiopia Abiy Ahmed tersebut adalah memerintahkan warganya untuk mengubur pasukan saingannya.

Diketahui, pasukan tersebut bernama Tigray, mereka telah berkonflik dan mengancam kota di Ethiopia selama setahun.

Baca Juga: Jarang Terjadi, Wanita Ini Alami Delirium Usai Dinyatakan Positif Covid-19

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari India Today, unggahan PM Ethiopia Abiy Ahmed pada Minggu, 31 Oktober 2021 melanggar kebijakan platform Facebook.

Juru bicara induk perusahaan Facebook, Meta, Emily Cain mengatakan bahwa PM Abiy Ahmed mengutarakan hasutan dan mendukung kekerasan.

Unggahan itu meminta semua warga Ethiopia bergerak memegang senjata untuk menggunakannya untuk menewaskan pasukan saingan mereka.

Baca Juga: Zaskia Gotik Akui Lebih Selektif Pilih Kerjaan di Masa Pandemi Covid-19, Karena Hal ini!

PM Abiy Ahmed rupanya kerap mengunggah secara teratur di akun miliknya yang memiliki 3,5 juta pengikut.

Negara luar pun mengecam unggahan kekerasan di akun Facebook PM Abiy Ahmed tersebut.

Negara tersebut salah satunya adalah Amerika Serikat, negeri Paman Sam memperingatkan Ethoipia karena unggahan tak manusiawi milik pemimpinnya.

Baca Juga: Selain Dikeroyok, Sarwendah Pernah Alami Ini Saat Dibully di Sekolah: Baju Aku Di…

Dalam komentar milik akun PM Abiy Ahmed itu, ia menuliskan bahwa pasukan Tigray diibaratkan sebagai suatu penyakit atau parasit.

Sebelumnya, Facebook telah banyak menghapus unggahan para pemimpin dunia, salah satunya mantan presiden Amerika Serikat ke-46, Donald Trump.

Unggahan yang dihapus oleh Facebook itu merupakan sebuah video yang menampilkan Donald Trump menyuarakan klaim palsu sehingga memicu bentrokan aparat dan pengunjuk rasa di US Capitol.

Baca Juga: Terungkap Durasi Film Spider-Man: No Way Home, Diduga Mencapai 2 Jam Lebih

Facebook mengungkap, video tersebut mengacu pada risiko kekerasan yang telah berlangsung.

Baru-baru ini perusahaan milik Mark Zuckerberg itu sempat menghapus siaran langsung yang dilakukan oleh Presiden Brazil, Jair Bolsonaro.

Jair Bolsonaro dianggap membuat pernyataan palsu tentang Covid-19.

Baca Juga: 8 Hal Biasa ini Tidak Disadari Bisa Memainkan Otak Menurut Psikologi, dari Tanda Panah hingga Bunyi Bip!

Konflik berdarah antara pasukan Ethiopia dan Tigray telah menyebabkan ribuan orang tewas.

Kepala hak asasi manusia PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) melaporkan jika sedikitnya ribuan etnis Tigrayan ditangkap dalam beberapa waktu terakhir.

Mantan manajer produk Facebook, Frances Haugen mengatakan bahwa Ethiopia merupakan negara yang terdampak secara destruktif akibat media sosial tersebut.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: India Today

Tags

Terkini

Terpopuler