China Akan Menindak Tegas Proyek Pembangunan Gedung Pencakar Langit yang Melanggar Prosedur

27 Oktober 2021, 20:40 WIB
Ilustrasi. China akan tindak tegas pembangunan gedung pencakar langit. /Reuters/Jason Lee

PR TASIKMALAYA - China telah membatasi pembangunan gedung pencakar langit yang sangat tinggi di kota-kota kecil.

Hal itu dilakukan China sebagai bagian dari tindakan keras terhadap proyek-proyek yang sia-sia oleh pemerintah daerah.

Tanpa persetujuan khusus, kota-kota dengan populasi kurang dari 3 juta tidak boleh membangun gedung pencakar langit lebih tinggi dari 150 meter.

Baca Juga: Farhat Abbas Ajak Nia Daniaty Masuk Partai Pandai, Deddy Corbuzier: Rayunya Gimana Bro?

Begitupun juga dengan kota-kota populasi lebih besar, mereka tidak boleh membangun gedung lebih tinggi dari 250 meter, menurut laporan Kementerian Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-Pedesaan, pada 26 Oktober 2021.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia, langkah-langkah itu lebih jauh dari larangan yang ada pada bangunan tinggi lebih dari 500 meter.

Pejabat yang menyetujui proyek semacam itu yang melanggar aturan baru akan dimintai pertanggungjawaban seumur hidup, kata kementerian itu.

Baca Juga: Miliki 11 Anak, Keluarga di Belgia Ini Beri Nama Buah Hati Mereka dengan Kombinasi 4 Huruf yang Sama

Berarti para pejabat dikenakan hukuman di masa depan yang diputuskan sehubungan dengan pelanggaran aturan.

China memiliki beberapa gedung tertinggi di dunia, termasuk Menara Shanghai dengan tinggi 632 meter dan Pusat Keuangan Ping An dengan tinggi 599,1 meter di Shenzhen.

Sementara China mengakui bahwa bangunan bertingkat tinggi mempromosikan penggunaan sumber daya lahan yang lebih intensif, semakin khawatir bahwa pejabat lokal secara membabi buta mengejar konstruksi dengan sedikit perhatian pada kepraktisan dan keamanan.

Baca Juga: Jadi Penjahat di The Expendables 4, Iko Uwais: Nggak Sabar!

Awal tahun ini, menara setinggi 356 meter, yang memiliki 71 lantai, berulang kali berguncang di pusat kota Shenzhen. Sehingga meningkatkan kekhawatiran tentang keselamatan.

Investigasi menemukan penyebabnya, yaitu tiang setinggi lebih dari 50 meter di atas gedung yang bergerak tertiup angin.

Tak lama setelah insiden itu, China memberlakukan larangan nasional pada Juli tentang pembangunan bangunan yang melebihi tinggi 500 meter.

Baca Juga: Soal Obat Covid-19 Molnupiravir, Menkes: Hanya untuk Pasien Bergejala Ringan

Gedung Shenzhen dibuka kembali pada September setelah tiang pengganggu itu dibongkar.

Pemerintah daerah juga harus memeriksa bangunan super tinggi yang ada, melakukan pemeriksaan pada struktur fondasi, listrik, pasokan air dan gas, bahan yang digunakan, ketahanannya terhadap gempa bumi dan perlindungan dari kebakaran, kata kementerian itu.

Kota-kota juga secara ketat harus mengontrol pembangunan gedung-gedung tinggi di daerah yang sensitif secara ekologis dan di koridor ventilasi perkotaan.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler