Demi Cegah Potensi Pandemi di Masa Depan, Ilmuwan Dunia Kembangkan Vaksin untuk Semua Jenis Virus Corona

26 Oktober 2021, 14:15 WIB
Ilustrasi vaksin. Beberapa ilmuwan di dunia mengembangkan vaksin yang bisa mencegah semua jenis virus Corona untuk perangi potensi pandemi lain. /

PR TASIKMALAYA – Para ilmuwan dunia dikabarkan sedang bekerja untuk membuat vaksin yang dapat memerangi semua jenis virus Corona.

Tindakan penelitian vaksin yang dilakukan ilmuwan dunia itu merupakan upaya untuk berpotensi mencegah pandemi berikutnya.

Salah satunya adalah ilmuwan di Institut Imunologi La Jolla, di San Diego, California, yang telah menerima hibah miliaran rupiah dari Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS untuk mengerjakan proyek ambisius terkait vaksin itu.

Baca Juga: 5 Manfaat Mengonsumsi Kentang dengan Kulitnya, Salah Satunya Mengurangi Risiko Kanker

Para ilmuwan percaya bahwa mereka dapat membangun penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk membuat tanaman vaksin Covid-19 saat ini untuk mencegah virus serupa lainnya.

Tujuan mereka adalah untuk mengidentifikasi bagian-bagian dari struktur virus yang tidak mungkin bermutasi ketika virus berubah, dan menargetkan bagian-bagian itu secara khusus.

"Daripada harus terus-menerus meluncurkan vaksin baru, kita membutuhkan satu vaksin yang akan melindungi dari varian SARS-CoV-2 dan virus Corona apa pun yang muncul selanjutnya," kata Dr Erica Ollmann Saphire, presiden Institut La Jolla, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Daily Mail.

Baca Juga: Bela Menag Yaqut, Tsamara Amany: Inti Pidatonya Begitu Bagus, Difitnah Ke Mana-mana

Timnya bermitra dengan para ilmuwan di Boston dari Universitas Harvard, Brigham and Women's Hospital dan Massachusetts General Hospital.

Para peneliti telah mengembangkan model protein lonjakan Covid-19 yang disebut 'VFLIP', yang dapat digunakan untuk melihat struktur sel virus dengan lebih akurat.

Tampilan yang lebih akurat dapat membantu para peneliti mengembangkan antibodi yang lebih kuat dan lebih efektif.

Baca Juga: Disindir Psikolog Usai Sebut Wajah Lesti Kejora 'Kampungan', Lina Mukherjee Kasihan: Bumilnya Gampang Sensitif

“Stabilitas VFLIP, produksinya yang kuat, dan kemampuannya untuk memperoleh respons antibodi yang kuat dan tahan lama yang mampu menetralkan infektivitas berbagai varian Covid.

“Sehingga menjadikan imunogen ini alat yang sangat baik untuk desain vaksin pan-coronavirus baru,” terang Dr Eduardo Olmedillas, yang memimpin penelitian di La Jolla, dalam sebuah pernyataan.

“Karakteristik biofisik VFLIP memungkinkan studi lebih lanjut dalam platform vaksin seperti mRNA dan vaksin berbasis nanopartikel, yang memperluas kemungkinan merancang vaksin pan-coronavirus yang lebih luas dan kuat,” lanjutnya.

Baca Juga: 5 Cara Membesarkan Anak Agar Sadar Lingkungan Ala Kelly Rowland

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, ada tujuh jenis virus Corona yang diketahui.

Virus Corona yang paling terkenal sebelum Covid-19 adalah sindrom pernafasan akut yang parah (SARS).

Virus itu berasal dari Tiongkok dan dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, menyebabkan epidemi pada tahun 2003.

Baca Juga: Samakan Wajah Lesti Kejora dengan Tukul Arwana, Lina Mukherjee: Kenyataanya Emang Muka Desa

Belum ada satu pun insiden penularan SARS yang tercatat sejak 2004.

Virus Corona terkenal lainnya termasuk sindrom pernapasan dari Timur Tengah, atau MERS.

Virus ini pertama kali terdeteksi di Arab Saudi pada 2012, dan diyakini berasal dari negara tetangga Yordania.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Bagaimana Kamu Menentukan Warna 4 Pintu ini akan Menggambarkan Perasaanmu yang Terdalam

Meskipun penularan virus ini jarang terjadi, virus ini sangat mematikan, membunuh sekitar tiga atau empat dari setiap 10 pasien yang terinfeksi.

Tak satu pun dari virus tersebut memiliki vaksin, meskipun tingkat penularannya yang relatif rendah berarti tidak banyak sumber daya yang diinvestasikan untuk pengembangan suntikan.

Vaksin Covid-19 merupakan vaksin virus Corona pertama, sehingga menjadi dasar pengembangan jab untuk virus sejenis.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler