PR TASIKMALAYA – Kehadiran kecerdasan buatan (AI) tidak dapat dihindarkan lagi keberadaannya.
Hal ini tampak lewat kehadiran robot seniman bernama Ai-Da yang membuat lukisan lewat algoritma, kamera dan lengan robotnya.
Namun, kehadiran robot cerdas ini tampaknya menjadi ancaman bagi pemerintah Mesir.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Daily Mail, Ai-Da dinilai sukses menjadi penyebab pertikaian diplomatik antara Mesir dan Inggris.
Ai-Da merupakan robot manusia buatan Inggris yang diberi nama matematikawan, Ada Lovelace.
Kini ia tengah ditahan oleh pihak keamanan Mesir, karena dicurigai sebagai mata-mata.
Baca Juga: Sebut Gagal Mendidik, Mahfud MD: 86 Persen Koruptor Lulusan Perguruan Tinggi
Ai-Da dan penciptanya, Aidan Meller tengah berada dalam perjalanan menuju pameran yang terletak di Giza, Mesir.
Namun, keduanya dihentikan oleh penjaga perbatasan usai mendarat di Kairo.
Meller mengungkapkan bahwa pejabat setempat menginginkan agar Ai-Da melepaskan matanya yang terbuat dari kamera.
Baca Juga: Taat Protokol Kesehatan, Hotman Paris Padamkan Lilin Kue Ulang Tahun dengan Cara Ini
Hal itu didasarkan pada ketakutan tentang rencana spionase.
Akibat indisen tersebut, Duta Besar Inggris untuk Kairo, Gareth Bayley pun turun tangan untuk menyelamatkan Ai-Da.
Sementara itu, penciptanya, Miller mengatakan tidak dapat melepaskan mata Ai-Da.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Hewan Apa yang Anda Lihat Pertama? Jawabannya Ungkap Karakter Diri yang Istimewa
"Saya tidak bisa mengalihkan pandangannya. Mereka integral (untuk menggambar, melukis dan memahat). Dia juga akan terlihat aneh tanpa mereka,” ujarnya.
Dikatakan Ai-Da merupakan robot ultra-realistis pertama di dunia yang menarik perhatian banyak orang.
Lukisan karya Ai-Da telah sukses menggembarkan pameran di V&A, Festival Desain London, Museum Desain dan Tate Modern.
Baca Juga: China Siapkan Aturan Hukum Orang Tua atas Perilaku Buruk Anak hingga Tekan Pemujaan Selebritas
Ai-Da akan menjadi salah satu dari sepuluh seniman internasional yang akan menampilkan karya mereka di depan piramida.
Pameran yang diikuti Ai-Da akan berlangsung hingga 7 November mendatang dengan dukungan dari berbagai pihak termasuk Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, Kementerian Luar Negeri hingga Unesco.
“Ini adalah pertama kalinya dalam 4.000 tahun seni kontemporer diizinkan begitu dekat dengan piramida,” ujar Meller.
Baca Juga: 4 Manfaat Buah Kiwi Bagi Kesehatan, Bisa Tingkatkan Kekebalan Tubuh hingga Melancarkan Pencernaan
“Kami menghabiskan banyak waktu dan energi untuk menciptakan inovasi bagi Ai-Da untuk meletakkan tangannya di tanah liat agar dia bisa membuat patung besar,” sambungnya.
Meller pun berterima kasih kepada Duta Besar Inggris di Kairo atas upaya pembebasan Ai-Da tersebut.***