Popularitas Joe Biden sebagai Presiden Semakin Buruk, Survei Baru Tunjukkan Mayoritas Warga AS Tidak Puas

7 Oktober 2021, 17:43 WIB
Survei terbaru menunjukkan bahwa mayoritas warga AS tidak puas dengan kinerja Joe Biden, semakin buruk dari sebelumnya. //Instagram/@joebiden

PR TASIKMALAYA – Survei terbaru menunjukkan popularitas Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terus merosot karena beberapa faktor.

Faktor yang membuat popularitas Joe Biden menurun adalah kegagalan kebijakan luar negerinya, ketidakmampuan untuk menjual agenda domestik utamanya di partainya sendiri dan bahkan penanganannya terhadap Covid-19.

Survei yang dilakukan Universitas Quinnipiac itu dirilis pada Rabu, 6 Oktober 2021, dan menunjukkan hanya 38 persen orang Amerika yang menyetujui kinerja Joe Biden.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar yang Pertama Dilihat Dapat Tunjukkan Kekuatan Tersembunyi dalam Diri Anda

Data itu turun dari 42 persen dalam survei yang sama tiga minggu lalu dan 50 persen persetujuan pada pertengahan Februari.

“Kepercayaan yang berkurang, diragukan pada kepemimpinan, dan ditantang pada kompetensi secara keseluruhan, Presiden Biden dihantam di semua sisi karena popularitasnya terus merosot,” ungkap analis survei Quinnipiac, Tim Malloy, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari New York Post.

Survei menempatkan Joe Biden tidak disetujui dalam penanganannya atas setiap masalah besar.

Baca Juga: Bisnis Karaoke Inul Daratista Rugi Miliaran Rupiah Gegara Pandemi Covid-19: Sudah Bertahun-tahun

Persetujuan tanggapan presiden terhadap pandemi Covid-19, yang menurut data Quinnipiac menunjukkan 65 persen pada akhir Mei, turun menjadi 48 persen dalam survei terbaru itu.

Sebaliknya, ketidaksetujuan terhadap penanganan pandemi oleh Joe Biden telah melonjak hingga 50 persen dari 30 persen pada akhir Mei.

Joe Biden juga mendapat nilai gagal di bidang ekonomi (39 persen persetujuan, 55 persen ketidaksetujuan), kebijakan luar negeri (34 persen persetujuan, 58 persen ketidaksetujuan), dan perpajakan (37 persen persetujuan, 54 persen ketidaksetujuan).

Baca Juga: Rizky Billar Siap-siap Dipenjara 10 Tahun, Ketua KPI Jatim Edi Prastio: Supaya Clear di Masyarakat

Selain itu, hanya 37 persen yang menyetujui kinerja yang dilakukannya sebagai panglima angkatan bersenjata, sementara 58 persen tidak setuju.

Tetapi skor terburuk untuk Joe Biden berada pada penanganan imigrasi (25 persen persetujuan, 67 persen ketidaksetujuan) dan khususnya krisis migran yang sedang berlangsung di perbatasan AS-Meksiko (23 persen persetujuan, 67 persen ketidaksetujuan).

Sejumlah responden (46 persen) mengatakan pemerintah tidak cukup agresif dalam mendeportasi imigran, sementara hanya 15 persen mengatakan Gedung Putih terlalu agresif dengan penegakan imigrasi.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Aroma Parfum yang Disukai dapat Melihat Karakter Diri Anda, Salah Satunya Mudah Tersinggung

Namun, 51 persen tidak menyetujui langkah pemerintahan Joe Biden baru-baru ini untuk menerbangkan ribuan migran kembali ke Haiti dari Texas tanpa memberi mereka kesempatan untuk mengajukan suaka, sementara hanya 37 persen yang menyetujui.

Biden juga menerima nilai rendah untuk penarikan AS yang gagal dari Afghanistan, dengan hanya 28 persen mengatakan bahwa AS melakukan hal yang benar.

65 persen mengatakan AS seharusnya meninggalkan beberapa pasukan atau tidak menghilangkan kekuatan sama sekali.

Baca Juga: Putra Mendiang Diktator Filipina Calonkan Diri Jadi Presiden: Bersama, Kita akan Bangkit Kembali

Soal kompetensi secara keseluruhan, 55 persen responden menilai pemerintah belum efektif menjalankan pemerintahan, sementara 42 persen mengatakan sudah.

Survei tersebut mendata 1.326 orang dewasa secara nasional antara 1 Oktober dan 4 Oktober. Datanya memiliki margin kesalahan plus atau minus 2,7 poin persentase.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler