Taliban Umumkan Pembentukan Pemerintahan Sementara di Afghanistan, AS: Dunia akan Mengawasi

8 September 2021, 17:35 WIB
Taliban telah mengumumkan pembentukan pemerintahan sementara di Afghanistan, AS sebut dunia kan mengawasi. /Reuters

PR TASIKMALAYA - Taliban telah mengumumkan pembentukan pemerintahan sementara di Afghanistan.

Mereka yang memegang jabatan di pemerintahan baru Afghanistan seluruhnya adalah pria.

Para pejabat baru Afghanistan itu adalah veteran Taliban garis keras yang berkuasa di tahun 1990-an.

Baca Juga: Tahu Pangeran William Bakal Loncati Ayahnya Soal Takhta, Camilla Suruh Pangeran Charles Rebut Balik!

Mereka juga terlibat dalam pertempuran selama 20 tahun melawan koalisi pimpinan AS.

Tetapi tampaknya, pemerintahan baru ini akan sulit mendapatkan dukungan internasional.

Sementara para pemimpinnya terdesak untuk menghindari kehancuran ekonomi negara, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari AP News.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Kaget Penyakit yang Diderita Ari Lasso, Ternyata Sampai Pendarahan, Kenapa?

Untuk posisi Menteri Dalam Negeri, Taliban menunjuk Sirajuddin Haqqani, yang masuk ke dalam daftar orang paling dicari oleh FBI.

FBI pun menjanjikan hadiah 5 juta dolar AS (Rp 71,3 miliar) untuk kepala Sirajuddin Haqqani yang diyakini masih menyandera satu warga negara AS.

Saat mengumumkan pembentukan Kabinet, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menekankan bahwa penunjukan itu bersifat sementara.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Bagaimana Bentuk Jarimu? Jawabannya Ungkap Karakter yang Dimiliki Salah Satunya Mandiri

Namun, Jubir Taliban tersebut tidak mengatakan berapa lama mereka akan menjabat.

Sejak mengambil alih Afghanistan pada pertengahan Agustus 2021, Taliban tidak memperlihatkan tanda-tanda bahwa mereka akan mengadakan pemilihan.

Untuk Perdana Menteri sementara, Taliban telah memilih Mullah Hasan Akhund.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Aljazeera, sebelumnya Mullah Hasan Akhund sempat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Afghanistan.

Baca Juga: Koes Hendratmo Meninggal Dunia, Inul Daratista: Syurga Buatmu Om

Ia juga pernah menjadi Wakil Perdana Menteri Afghanistan. Kedua jabatan itu dipegangnya sekaligus dalam satu periode, mulai tahun 1996 hingga 2001.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan keprihatinan terhadap Kabinet baru Afghanistan yang hanya diisi oleh kelompok Taliban.

"Dunia akan mengawasi dengan cermat," kata pernyataan AS tersebut.

Namun, melalui pernyataan kebijakannya, Taliban mengaku akan berusaha menghilangkan ketakutan negara-negara tetangga dan seluruh dunia.

Baca Juga: Kembali Digelar di Korea, Mnet Asian Music Awards 'MAMA' 2021 Umumkan Tanggal Perhelatan

"Pesan kami kepada negara tetangga, wilayah, dan dunia ialah bahwa tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk menentang keamanan negara lain," kata pernyataan itu.

Dalam pernyataan itu juga mereka juga mendesak diplomat asing, kedutaan besar, konsulat, dan organisasi kemanusiaan untuk kembali ke Afghanistan.

Taliban mengatakan bahwa kehadiran pihak-pihak tersebut merupakan kebutuhan negara mereka.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: AP News Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler