Joe Biden Sebut Tiongkok Menahan Informasi Penting tentang Asal Usul Covid-19

29 Agustus 2021, 10:57 WIB
Di tengah penyelidikan asal usul Covid-19, Joe Biden menuduh Tiongkok menahan informasi penting terkait hal itu. /REUTERS/Kevin Lamarque

PR TASIKMALAYA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa Tiongkok menahan informasi penting tentang asal-usul Covid-19.

Penyataan Joe Biden itu dikeluarkan setelah komunitas intelijen AS mengatakan tidak percaya Covid-19 adalah senjata biologis, tetapi tetap terpecah tentang apakah virus itu lolos dari laboratorium Tiongkok atau tidak.

Menurut laporan intelijen AS yang diberikan pada Joe Biden, mereka menyatakan tidak percaya para pejabat Tiongkok memiliki pengetahuan sebelumnya tentang virus sebelum wabah awal Covid-19 terjadi di Wuhan.

Baca Juga: Meski Salah Menebak Calon Buah Hati Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Krisdayanti: Selaku Orang Tua...

"Informasi penting tentang asal mula pandemi ini ada di RRT (Republik Rangkat Tiongkok), namun sejak awal, pejabat pemerintah di Tiongkok telah bekerja untuk mencegah penyelidik internasional dan anggota komunitas kesehatan masyarakat global mengaksesnya," kata Biden.

"Sampai hari ini, RRT terus menolak seruan untuk transparansi dan menahan informasi, bahkan ketika jumlah korban pandemi ini terus meningkat," ia menambahkan, seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia.

Intelijen AS telah mengesampingkan bahwa virus Corona dikembangkan sebagai senjata dan sebagian besar lembaga menilai virus itu tidak direkayasa secara genetik.

Baca Juga: Ramalan Keuangan Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo 29 Agustus 2021: Hiraukan Orang Lain yang Mengganggu

Tetapi komunitas tetap terbagi pada asal-usul patogen, dengan empat lembaga dan Dewan Intelijen Nasional menilai mendukung paparan alami terhadap hewan.

Sedangkan satu lembaga lain mendukung teori kebocoran laboratorium di Wuhan. Analis di tiga lembaga tidak dapat mencapai kesimpulan.

"Variasi dalam pandangan analitik, sebagian besar berasal dari perbedaan dalam bagaimana badan-badan menimbang pelaporan intelijen dan publikasi ilmiah, dan kesenjangan intelijen dan ilmiah," kata ringkasan itu.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Singa atau Burung? Gambar yang Pertama Kali Dilihat Ungkap Karakter Dirimu yang Sesungguhnya

Mereka menambahkan komunitas intelijen dan ilmuwan global kekurangan sampel klinis atau data epidemiologis dari kasus Covid-19 paling awal.

Joe Biden mengatakan AS akan terus bekerja dengan sekutu untuk menekan Beijing agar berbagi lebih banyak informasi dan bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kita harus memiliki akuntansi penuh dan transparan dari tragedi global ini. Tidak ada yang kurang dapat diterima," katanya.

Baca Juga: Ramalan Keuangan Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini 29 Agustus 2021: Ambil Langkah Berani terkait Karier

Kantor direktur intelijen nasional mengatakan sedang meninjau de-klasifikasi bagian-bagian laporan dalam waktu dekat.

Sementara itu, Beijing telah menolak seruan dari AS dan negara-negara lain untuk penyelidikan lagi setelah kunjungan yang sangat dipolitisasi oleh tim WHO pada Januari juga terbukti tidak meyakinkan.

Penyelidikan pertama kali oleh WHO itu menghadapi kritik karena kurangnya transparansi dan akses.

Baca Juga: Terbatas! Kode Redeem PUBG Mobile, Minggu 29 Agustus 2021: Dapatkan Hadiah Langsung dari Tencent

Dalam sebuah pernyataan, kedutaan besar Tiongkok di Washington mengecam temuan komunitas intelijen AS, membela penanganan pandemi dan penyelidikan WHO.

"Laporan oleh komunitas intelijen AS menunjukkan bahwa AS bertekad untuk mengambil jalan manipulasi politik yang salah," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.

"Laporan oleh komunitas intelijen didasarkan pada praduga bersalah di pihak Tiongkok, dan itu hanya untuk mengkambinghitamkan Tiongkok," tandas pernyataan itu.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler