PR TASIKMALAYA – Evakuasi yang dilakukan AS bagi warganya dari Afghanistan memiliki batas waktu hingga tanggal 31 Agustus 2021 mendatang.
Akan tetapi, dengan kekacauan yang terjadi di bandara Kabul, banyak pemimpin negara Barat lain meminta pada Joe Biden agar batas waktu evakuasi dari Afghanistan untuk diperpanjang.
Sebelumnya, Taliban mengatakan bahwa jika batas waktu evakuasi dari Afghanistan diperpanjang, aka nada ‘konsekuensi’ yang diterima.
Gedung Putih pun buka suara soal spekulasi perpanjangan batas waktu evakuasi dari Afghanistan.
Menurut pihak Gedung Putih, Presiden AS Joe Biden menginginkan agar batas waktu tetap pada tanggal tersebut karena meningkatnya ancaman serangan dari kelompok militan.
Akan tetapi, Joe Biden disebut tidak menutup kemungkinan adanya perpanjangan waktu tersebut.
Presiden AS itu, seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, telah meminta Pentagon dan Departemen Luar Negeri AS untuk mengembangkan rencana darurat jika itu terbukti perlu.
Dalam pembicaraan dengan negara-negara G7 (Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang) Joe Biden mengatakan bahwa menyelesaikan evakuasi pada 31 Agustus tergantung pada kerja sama yang berkelanjutan dengan Taliban.
Kerja sama itu termasuk akses lanjutan bagi para pengungsi ke bandara di Kabul.
Baca Juga: Hari Ini Jadi Hari yang Hebat untuk 3 Zodiak Berikut Ini, Salah Satunya Aries
Joe Biden juga mengatakan kepada rekan-rekan G7 bahwa dengan lebih lama di Afghanistan, maka membawa risiko tambahan bagi pasukan AS dari serangan oleh militan IS.
Keputusan itu diambil usai pertemuan antara Direktur CIA William Burns dan pemimpin Taliban Abdul Ghani Baradar di Kabul.
Mereka membahas kekacauan di Afghanistan setelah pengambilalihan cepat yang tak terduga oleh Taliban.
Baca Juga: Polda Metro Jaya akan Panggil Ayu Ting Ting Terkait Laporan Dugaan Penghinaan
Menurut 3 pejabat AS, Joe Biden akan mengikuti rekomendasi Pentagon untuk menarik pasukan pada tanggal tersebut selama Taliban memungkinkan AS menyelesaikan evakuasinya.
Dua pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan ada kekhawatiran yang berkembang tentang pemboman bunuh diri oleh IS di bandara.
Seorang pejabat AS mengatakan bom bunuh diri bukan lagi pertanyaan apakah akan ada, tetapi kapan, dan karenanya, prioritas AS adalah keluar sebelum itu terjadi.
Baca Juga: Heo Yun Jin 'Produce 48' Dikabarkan Akan Gabung dengan Grup Baru, Begini Tanggapan Agensi
Sementara itu, sebelumnya Taliban mengatakan kepada ribuan warga Afghanistan yang memadati bandara bahwa mereka tidak perlu takut dan harus pulang.
"Kami menjamin keamanan mereka," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid pada konferensi pers di ibukota.
Mujahid mengatakan Taliban belum menyetujui perpanjangan batas waktu 31 Agustus dan meminta Amerika Serikat untuk tidak mendorong orang Afghanistan meninggalkan tanah air mereka.
Dia juga mendesak kedutaan asing untuk tidak menutup atau menghentikan pekerjaan di Afghanistan.***