Israel Tembaki Ratusan Pengunjuk Rasa Palestina, Seorang Anak Berusia 13 Tahun Menjadi Korban

22 Agustus 2021, 12:13 WIB
Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun turut menjadi korban tembakan Israel yang ditujukan pada pengunjuk rasa Palestina. /Reuters/Mohamed Salem

PR TASIKMALAYA - Israel menembaki ratusan pengunjuk rasa yang terdiri dari warga Palestina.

Akibat penembakan pasukan Israel itu, puluhan pengunjuk rasa mengalami luka-luka.

Tentara Israel kembali berkonflik di perbatasan Gaza dengan menembaki ratusan warga Palestina tepat tiga bulan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Tokoh Terkenal Mana yang Kamu Suka? Jawabannya Ungkap Tipe Pria Idaman

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari English Alaraby, Kementerian kesehatan Gaza yang dikelola oleh Hamas melaporkan, korban seorang anak berusia 13 tahun dalam kondisi kritis akibat dipukul di bagian kepala.

Selain itu, empat puluh warga sipil Palestina juga mengalami luka dan cedera akibat serangan pasukan Israel.

Konflik itu terjadi setelah ratusan pengunjuk rasa Palestina mencoba memanjat perbatasan utara jalur Gaza dengan melemparkan alat peledak dan merebut senjata milik tentara Israel.

Baca Juga: Ayah Rozak Pamer Cincin Emas, Irfan Hakim Ragu: Tapi Udah Lunas?

Karena situasi yang berujung tak kondusif, tentara Israel kemudian menembaki pengunjuk rasa menggunakan gas air mata.

Kerusuhan itu membuat tentara Israel mengambil tindakan dengan cara tembakan langsung ke arah warga Palestina.

Dalam situasi chaos itu, salah satu tentara Israel terluka ketika pengunjuk rasa membalas dengan melepas tembakan ke arah petugas.

Baca Juga: Terungkap! Ini Alasan Deddy Corbuzier Hentikan Podcastnya: Saya Sakit Kena...

Menanggapi peristiwa itu, Komisaris polisi Israel Khobi Shabtai memberikan pernyataan bahwa akan terus bertindak tegas menghadang pengunjuk rasa.

Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz pun angkat bicara terkait konflik tersebut yang mana merupakan peristiwa serius dan harus mendapat tanggapan.

Tidak lama berselang setelah komentar dari Menhan Israel itu, serangan udara Israel menghantam tiga titik basecamp milik Hamas.

Baca Juga: Peneliti Temukan Keterkaitan Gigi dan Mulut yang Tidak Terawat dengan Penyakit Alzheimer

Tiga titik itu terletak di luar kota Gaza, di selatan Khan Yunis, dan di tengah jalur Gaza.

Saat ini, tentara Israel belum memberikan pernyataan mengenai serangan udara itu dan tidak ada laporan berapa jumlah korban tewas.

Sebelumnya, Hamas melakukan protes pada Sabtu, 21 Agustus 2021 untuk menandai pembakaran masjid Al-Aqsa Yerusalem 52 tahun yang lalu.

Baca Juga: Peneliti Temukan Keterkaitan Gigi dan Mulut yang Tidak Terawat dengan Penyakit Alzheimer

"Masjid Al-Aqsa adalah garis merah, dan setiap serangan terhadapnya akan mendapatkan perlawanan yang berani dari rakyat kami," ucap salah satu perwakilan Hamas.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: English Alaraby

Tags

Terkini

Terpopuler