Alami Lonjakan Kasus Covid-19 Terburuk Sejak Wabah di Wuhan, Tiongkok Kembali Perketat Pembatasan

1 Agustus 2021, 11:46 WIB
Tiongkok kembali memperketat pembatasan Covid-19 setelah mengalami lonjakan kasus yang signifikan, bahkan terburuk sejak wabah di Wuhan. /Pixabay/PIRO4D

PR TASIKMALAYA – Provinsi-provinsi di seluruh Tiongkok memberlakukan pembatasan yang lebih ketat dalam upaya untuk berlomba menahan wabah Covid-19 terburuk di negara itu dalam beberapa bulan.

Setelah wabah virus Corona yang dimulai di Wuhan, Tiongkok kini mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan akibat varian Delta.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Jazeera, pihak berwenang Tiongkok melaporkan 328 infeksi Covid-19 bergejala pada Juli, hampir sama dengan jumlah total kasus lokal dari Februari hingga Juni.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot, 1 Agustus 2021: Aries, Taurus, dan Gemini Jangan Melihat ke Belakang

"Ketegangan utama yang beredar saat ini adalah varian Delta yang menimbulkan tantangan yang lebih besar untuk pekerjaan pencegahan dan pengendalian virus," kata Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional (NHC), pada konferensi Sabtu, 31 Juli 2021.

Kenaikan itu terjadi setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak pemerintah secara global untuk menahan Delta sebelum berubah menjadi sesuatu yang lebih mematikan.

WHO mengatakan peningkatan rata-rata 80 persen dalam kasus Covid-19 tercatat selama empat minggu terakhir di lima dari enam wilayah badan kesehatan.

Baca Juga: Seolah Tertampar Saat Mendengar Ucapan Nagita Slavina Ini, Raffi Ahmad: Itu yang Merubah Gue

Lonjakan kasus signifikan itu sebagian besar didorong oleh varian Delta yang menyebar cepat.

Pertama kali terdeteksi di India, strain tersebut kini telah mencapai 132 negara dan wilayah.

"Delta adalah peringatan: ini adalah peringatan bahwa virus berkembang tetapi juga panggilan untuk bertindak bahwa kita perlu bergerak sekarang sebelum varian yang lebih berbahaya muncul," ujar direktur darurat WHO Michael Ryan.

Baca Juga: Bicarakan Kemungkinan Terburuk Soal Rumah Tangganya ke Nagita Slavina , Raffi Ahmad: Dia Cuma Bilang…

Menurut dokumen yang bocor dari CDC di AS, tinjauan temuan dari negara lain menunjukkan bahwa varian Delta sama menularnya dengan cacar air tetapi masih lebih rendah dari campak.

Di Tiongkok, wabah saat ini adalah yang terbesar yang melanda negara itu dalam beberapa bulan, menantang keberhasilan awalnya dalam mengekang pandemi di dalam perbatasannya.

Lebih dari 260 infeksi secara nasional telah dikaitkan dengan sebuah kluster di kota Nanjing di provinsi Jiangsu timur, di mana sembilan pembersih kabin di bandara internasional dinyatakan positif pada 20 Juli.

Baca Juga: Orangtuanya Terpapar Covid-19, Vicky Prasetyo Minta Doa dan Dukungan, Pasha Ungu: Cepet Pulih..

Ratusan ribu orang telah dikunci di provinsi itu, sementara Nanjing telah menguji hampir semua 9,2 juta penduduknya.

Penularan varian Delta, dikombinasikan dengan puncak musim turis dan sirkulasi penumpang yang tinggi di bandara, telah menyebabkan penyebaran wabah ini dengan cepat, menurut pejabat NHC He Qinghua.

Kasus-kasus baru dilaporkan di dua wilayah lagi, yakni provinsi Fujian dan kota besar Chongqing, termasuk satu pasien yang mengunjungi kota wisata Xi'an, di provinsi Shaanxi.

Baca Juga: Bandingkan Sinetron Ikatan Cinta dengan Drama Korea Saat Penyelidikan Kasus Pembunuhan, Netizen: Polisi...

Ada pula seorang anggota awak kargo internasional yang baru-baru ini bepergian dari luar negeri.

Pejabat di satu distrik Chongqing memerintahkan pengujian massal darurat untuk orang-orang yang telah mengunjungi tempat-tempat yang terkait dengan kasus yang dikonfirmasi.

Sementara itu, lebih dari 1,6 miliar dosis vaksin sejauh ini telah diberikan secara nasional pada Jumat, 30 Juli 2021. Namun data tidak memberikan angka tentang berapa banyak orang yang telah divaksinasi lengkap.

Baca Juga: Tak Mau Umumkan Saat Dirinya Positif Covid-19, Raffi Ahmad: Nanti Ada yang Bilang Endorse

Para pejabat kesehatan mengatakan mereka menargetkan 80 persen populasi divaksinasi penuh pada akhir tahun.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler