21 Peserta Tewas Akibat Cuaca Ekstrem Melanda Daerah Pegunungan Tiongkok Saat Pelaksanaan Lari Maraton

24 Mei 2021, 06:30 WIB
21 Peserta Tewas Akibat Cuaca Ekstrem Melanda Daerah Pegunungan Tiongkok Saat Pelaksanaan Lari Maraton. /Reuters

PR TASIKMALAYA - Peristiwa cuaca dingin ekstrem telah melanda provinsi Gansu, bagian barat laut Tiongkok, di tengah penyelenggaraan lari ultra marathn.

Serangan cuaca ekstrem yang terjadi pada Minggu, 23 Mei 2021, ini mengakibatkan tewasnya 21 orang.

Selain itu juga memicu kemarahan publik karena kurangnya perencanaan darurat dari pemerintah Tiongkok.

Baca Juga: Cita Citata Masuk Kriteria Wanita Idaman? Begini Jawaban Indra Bruggman

Balapan sejauh 100 km itu dimulai pada hari Sabtu pukul 9 pagi waktu setempat dari daerah di dekat Sungai Kuning saat cuaca mendung.

Rute ini membawa pelari melalui ngarai dan perbukitan di dataran tinggi gersang di ketinggian lebih dari 1.000 meter.

Kemudian pada tengah harinya, hujan es dan angin kencang hingga suhu turun secara drastis melanda wilayah pegunungan tempat lomba lari diadakan.

Baca Juga: Bill Gates Diduga Telah Berselingkuh Selama 20 Tahun, CEO Microsoft: Kekuasaan Bukan untuk Disalahgunakan

Seorang peserta maraton yang bernama Mao Shuzhi menuturkan pengalamannya saat kejadian.

Mao mengatakan bahwa ketika itu hujan semakin deras dan suhu menjadi sangat dingin sehingga dia berputar balik sebelum mengalami hipotermia.

"Awalnya saya agak menyesal, mengira itu mungkin hanya hujan yang lewat," kata Mao Shuzhi.

Baca Juga: Ayah Atta Halilintar Bermimpi Bertemu Cucu, Lenggogeni Faruk : Dia Sudah Ada di Surga Bersama Rasulullah

"Tetapi ketika saya melihat angin kencang dan hujan melalui jendela kamar hotel, saya merasa sangat beruntung karena memutuskan untuk kembali," tambahnya.

Upaya penyelamatan besar-besaran pun dilakukan oleh lebih dari 1.200 penyelamat.

Proses penyelamatan juga dibantu drone pencitraan termal, detektor radar, dan peralatan pembongkaran, namun dipersulit oleh tanah longsor.

Baca Juga: Penjelasan BMKG Terkait Rentetan Gempa yang Terjadi Kemarin hingga Hari ini di Pulau Jawa!

Dari total 172 peserta, 151 di antaranya telah dipastikan aman, dengan jumlah korban tewas mencapai 21 orang.

Mao mengatakan bahwa sebelum perlombaan cuaca justru sangat panas meski ramalan cuaca mengatakan akan ada angin dan hujan sedang di Baiyin pada hari Sabtu.

"Semua orang percaya cuaca itu akan ringan. Saat itu di barat laut Tiongkok cuacanya kering," ujar Mao.

Baca Juga: Oki Setiana Dewi Dituding Jadi Istri Ketiga Uje, Umi Pipik Menampik: MasyaAllah Itu Tidak Benar

Adanya korban tewas tersebut telah memicu kemarahan publik di media sosial kepada pemerintah Baiyin serta atas kurangnya perencanaan darurat.

"Mengapa pemerintah tidak membacakan ramalan cuaca dan menaksir risiko?" ujar seorang warganet.

"Ini benar-benar bencana akibat ulah manusia. Bahkan jika cuacanya tidak terduga, di mana rencana daruratnya?" katanya.

Baca Juga: Ngaku Hanya Sebatas Teman, Vincent Verhaag Justru Mengukir Tato Nama Anak Jedar

Dalam jumpa pers, pejabat Baiyin mengajukan permintaan maaf atas kematian para pelari dan bahwa pemerintah memang harus disalahkan.

Banyak pelari menderita hipotermia dan tersesat saat terjadinya angin kencang dan hujan lebat, beberapa di antaranya bahkan jatuh pingsan dengan mulut yang berbusa.

Pemerintah provinsi Gansu telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab kematian tersebut.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler