PR TASIKMALAYA - Akun Twitter resmi Pemerintah Israel baru-baru ini menuai kritikan, karena unggah emoji roket.
Pemerintah Israel mengunggah emoji roket, pada saat agresi militer atas warga Kota Gaza Palestina.
Pihak dari Israel menjelaskan, bahwa ratusan emoji itu merupakan jumlah roket yang ditembakan militan Al-Qasam atau Hamas serta melukai warga sipilnya.
Baca Juga: Mengenal Kompetisi Kasta Ketiga di Eropa: UEFA Europa Conference League!
"Hanya untuk memberi Anda semua perspektif, [emoji roket] ini adalah jumlah total roket yang ditembakkan ke warga sipil Israel," ujar akun tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com melalui Twitter Israel, Kamis, 20 Mei 2021.
"Masing-masing roket ini dimaksudkan untuk membunuh. Jangan salah. Setiap roket punya alamat. Apa yang akan Anda lakukan jika alamat itu milik Anda?" lanjut akun tersebut.
Akan tetapi kini unggahan tersebut menuai banyak kritikan dari warganet.
Baca Juga: Diduga Balas Dendam ke Pangeran Harry, Putri Beatrice Umumkan Berita Kehamilannya!
Beberapa di antaranya mengatakan bahwa cuitan tersebut tidaklah sensitif dan kejam.
Lalu ada seorang warganet yang membalas cuitan tersebut dengan emoji bayi.
"Ini adalah jumlah total anak-anak Palestina yang terbunuh oleh pemboman Israel di Gaza dalam seminggu terakhir: 58," ujar akun tersebut.
Baca Juga: Diduga Balas Dendam ke Pangeran Harry, Putri Beatrice Umumkan Berita Kehamilannya!
Sementara warganet lain justru mempertanyakan keaslian akun itu serta menyangka bahwa akun tersebut merupakan akun meme.
"Ini adalah akun meme," ujar akun tersebut.
Dilansir dari The Independent, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat hari Minggu terus memberikan isyarat untuk melanjutkan konflik dengan Hamas.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Kehilangan Buah Hatinya, Krisdayanti Ungkap Kondisi Kehamilan sang Putri
Israel menegaskan bahwasannya Hamas sejauh ini sudah meluncurkan 3.000 roket lebih yang menargetkan daerah sipil negara tersebut.
Namun sebagian roket hamas berhasil dicegat oleh Israel.
Diketahui 12 orang di Israel termasuk anak laki-laki yang masih berusia 5 tahun telah tewas dalam serangan roket Hamas.
Sementara lebih dari 52.000 palestina sejak Tanggal 10 Mei lalu telah mengungsi dan beberapa bangunan hancur di kawasan Jalur Gaza.***