PR TASIKMALAYA - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menanggapi pertanyaan wartawan tentang Israel dengan jawaban yang mengejutkan.
Pertanyaan tersebut diajukan saat Joe Biden hendak melakukan uji coba truk Ford F150 Lightning yang menggunakan energi listrik.
Seorang wartawan bertanya kepada Joe apakah ia boleh mewawancarainya tentang Israel dan Joe menolak.
Baca Juga: KSPI Lakukan Aksi Solidaritas Untuk Palestina, Fadli Zon: Luar Biasa Buruh Kita Mendukung Palestina
Joe mengungkapkan pengecualian, yaitu ia akan bersedia diwawancarai jika setelahnya wartawan tersebut rela ditabrak oleh truknya.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Independent, hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh JM Rieger dalam cuitannya.
Rieger, seorang video editor Washington Post, memposting cuitan yang disertai video Joe di akun Twitter-nya, @RiegerReport, pada hari Rabu, 19 Mei 2021.
Dalam video itu, Joe Biden tampak sedang mengemudikan truk listrik dengan mengitari sebuah lahan kosong dan didampingi seorang pria.
Ia lantas menghentikan truknya di hadapan para reporter yang berkumpul di tepi lahan tersebut.
"Pak presiden, bisakah saya mengajukan pertanyaan singkat tentang Israel sebelum Anda mengemudi?" tanya seorang wartawan.
Baca Juga: BTS Siap Comeback Lewat Butter, ARMY Heran Banyak Artis Dunia Malah Ikutan Comeback
"Tidak. Kecuali kamu mau berdiri di depan mobil ini selagi saya mengemudikannya," jawab Joe Biden sesaat sebelum membawa mobilnya melaju.
"Saya hanya bercanda," tambahnya, yang disambut oleh tawa para wartawan.
Sebagian besar kegiatan yang dilakukan Joe Biden saat ini dibayangi tuntutan mendesak agar pemerintahannya segera menangani konflik antara Israel dan Palestina.
Baca Juga: GFRIEND Dikabarkan Bubar, Ini Kemungkinan Alasan Para Member Putuskan Hengkang dari Source Music!
Ribuan pengunjuk rasa muncul dari Kota Dearborn yang memiliki populasi Muslim terbesar di AS dengan 47 persen penduduknya adalah keturunan Arab.
Mereka melayangkan protes agar Joe memaksa pemerintah Israel menghentikan serangan militer di Gaza serta mengutuk pengusiran warga Palestina dari Yerusalem Timur.
Dikutip dari France 24, di sisi lain, Amerika Serikat memang dikenal sebagai sekutu utama Israel.
AS bahkan membela negara Yahudi itu setelah mereka mendapat serangan roket dari Hamas, pasukan militan islam asal Palestina.
Tetapi pemerintahan Presiden Joe Biden juga telah mengungkapkan kekhawatiran atas korban sipil.
Di samping itu, AS pun telah meminta Israel untuk menunda penggusuran warga Palestina di Yerusalem, yang menjadi pemicu langsung dari konflik tersebut.***