Erdogan Beri Tahu Vladimir Putin bahwa Israel Harus Diberi ‘Pelajaran Berharga’

13 Mei 2021, 18:40 WIB
Potret Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan), yang saling berkomunikasi terkait Israel dan Palestina. /Dok. REUTERS.

PR TASIKMALAYA – Presiden Republik Turki, Reccep Tayyip Erdogan telah memberi tahu Presiden Republik Federal Rusia, Vladimir Putin bahwa komunitas internasional harus memberi sebuah ‘pelajaran berharga’ untuk Israel.

Hal yang disampaikan Erdogan merupakan respon dari Turki bagi aksi Israel terhadap orang Palestina.

Disitat Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dari laman Foxnews pada Kamis, 13 Mei 2021, bagian Direktorat Komunikasi Kepresidenan Turki menyatakan bahwa kedua pemimpin itu berbicara via telepon pada hari Rabu kemarin membicarakan konflik tersebut.

Baca Juga: Tampil Beda, Sherina Munaf dan Suami Ucapkan Selamat Idul Fitri dan Kenaikan Isa Almasih Sambil Gendong Kucing

Erdogan menekankan perlu adanya sebuah ‘pelajaran berharga dan pencegah’ bagi Israel dari komunitas internasional.

Erdogan juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk ikut mengambil langkah determinasi dan memberikan pesan yang jelas ke Israel.

Lebih lanjut, Erdogan juga menyarankan Vladimir Putin melobi pasukan perlindungan internasional untuk melindungi orang Palestina.

Baca Juga: Tolak Proposal Gencatan Senjata dari Hamas, Israel Pilih Intensifkan Serangan ke Jalur Gaza

Sebelumnya, Erdogan menyatakan atas aksi kekerasan Israel yang terbaru bahwa negara tersebut adalah ‘negara teroris yang kejam’.

“Israel, negara teroris yang kejam, menyerang kaum muslim di Yerussalem, yang berusaha untuk melindungi tanah dan nila-nilai sakral mereka, dengan cara yang biadab tanpa etika,” kata Erdogan.

Pernyataan Erdogan itu muncul tidak lama setelah adanya protes massa yang berkumpul di depan konsulat Israel berlokasi di Istanbul.

Baca Juga: Jungkook Disuruh Memilih Hyung Kesayangannya di BTS, Ini Jawaban Sang Golden Maknae

Demo pada hari Senin itu menanggapi bentrokan berujung kekerasan antara polisi Israel dan jamaah Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa.

Mereka yang melakukan unjuk rasa meneriakkan kalimat protes ‘Ganyang Israel, bersama Amerika Serikat juga’.

Erdogan juga berbicara kepada pemimpin Timur Tengah mengenai skala kekerasan yang meningkat.

Baca Juga: Aturan Lebaran Aman Selama Pandemi Covid-19 dari Pemerintah, Simak Penjelasan Lengkapnya

Dia memberitahu Raja Abdullah dari Yordania bahwa serangan ‘tidak manusiawi’ terhadap orang Palestina berhubungan langsung dengan seluruh muslim.

Turki dan Yordania butuh untuk datang bersama menghentikan mereka (Israel).

Hari Rabu kemarin, pasukan Israel dan kelompok militan Palestina melanjutkan kembali bentrokan dalam skala masif sejak terakhir kali di tahun 2014.

Baca Juga: Ikatan Cinta Lagi-lagi Berubah Jam Tayang: Episode Malam Ini Aldebaran Panik dan Takut Andin Keguguran

Sedikitnya, 69 orang Palestina, termasuk 16 anak-anak dan enam wanita terbunuh dalam bentrokan tersebut, menurut informasi Kementerian Kesehatan Gaza.

Total, tujuh orang terbunuh di Israel, termasuk empat orang yang tewas pada hari Rabu. Mereka termasuk seorang prajurit yang tewas oleh misil anti-tank dan bocah enam tahun yang terhantam serangan sebuah roket.

Serangan udara Israel pada Rabu menewaskan Bassem Issa, seorang petinggi militer Hamas.

Baca Juga: Inilah 10 Template Ucapan Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah, Cocok untuk Siapa Saja

Pasukan Keamanan Israel juga menyatakan serangan udara itu menewaskan juga sembilan komandan Hamas lainnya.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Fox News

Tags

Terkini

Terpopuler