PR TASIKMALAYA - Oposisi India serukan lockdown, di tengah meningkatnya lonjakan kasus infeksi Covid-19 di India yang telah melewati 20 juta kasus.
Adanya seruan lockdown ini akibat lonjakan kasus Covid-19 yang menjadikan India sebagai negara kedua setelah Amerika Serikat yang juga pernah alami lonjakan yang signifikan.
Di tengah adanya seruan lockdown dari oposisi, saat ini India memiliki kasus aktif Covid-19 sebesar 3,45 juta, selama 24 jam terakhir melaporkan setidaknya 357.229 kasus baru.
Sementara, jumlah korban meninggal di India meningkat menjadi 222.408 korban jiwa.
"Satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran Covid-19 adalah pengucian secara penuh (lockdown)," ucap pemimpin oposisi India Rahul Gandhi seperi dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Reuters.
Akan tetapi, PM India Narendra Modi enggan memberlakukan lockdown karena khawatir ekonomi India akan terjun bebas.
Tetapi di beberapa wilayah India telah memberlakukan berbagai pembatasan sosial.
Covid-19 yang meningkat drastis di India menyebabkan kehancuran sistem medis di negara itu.
Banyak korban berjatuhan akibat infeksi Covid-19 yang mematikan.
Baca Juga: Bill Gates dan Melinda Cerai, Hotman Paris Singgung Harta Gono Gini: Pasti Tidak Pamer di Medsos
PM India mendapat kritik tajam karena lamban menangani kasus lonjakan Covid-19 di negaranya.
Narendra Modi juga terkesan acuh ketika jutaan warganya melaksanakan festival keagamaan tanpa menggunakan masker.
India saat ini juga mengalami kelangkaan vaksin karena masalah dalam proses pengiriman.
Terdapat tiga negara bagian yang mengalami kelangkaan vaksin, termasuk Mumbai.
Baca Juga: Keluarganya Disebut 'Numpang Hidup' pada Raffi Ahmad, Nisya Ahmad: Biaya Hidup Diurus Sendiri
Negara bagian timur Odisha menghentikan sementara program vaksinasi di 11 dari 30 distriknya akibat sumber daya mulai berkurang.
India diketahui telah mengontak Pfizer, Johnson & Johnson, dan Moderna Inc agar dapat menjual vaksinnya ke India.
Namun ketiga perusahaan farmasi besar itu belum memberikan keterangan lebih lanjut.***