Dinilai Gagal Terapkan PJJ, Menteri Pendidikan Korea Utara Dihukum Mati Kim Jong-un

11 April 2021, 11:10 WIB
Pemimpin Diktator Korea Utara Kim Jong-un dikabarkan mengeksekusi hukuman mati terhadap Menteri Pendidikannya lantaran dinilai gagal terapkan pendidikan jarak jauh (PJJ) selama pandemi.* /Foto: Channel News Asia/SeongJoon Cho via Reuters/

PR TASIKMALAYA- Salah satu pejabat menteri pendidikan Korea Utara dilaporkan meninggal dunia, setelah Pemimpin diktator Kim Jong-un mengeksekusinya dengan hukuman mati.

Diketahui, menteri pendidikan Korea Utara itu mendapat hukuman mati oleh Kim Jong-un setelah dinilai gagal dalam meningkatkan pendidikan di masa pandemi Covid-19.

Lebih lanjut, menteri pendidikan itu pun mengeluhkan tentang beratnya beban kerja untuk meningkatkan pendidikan di negara Korea Utara tersebut, atas dasar itu Kim Jong-un kemudian menjatuhinya dengan hukuman mati.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karier, 11 April 2021: Taurus Akan Ada Tawaran Menarik dan Gemini ini adalah Hari yang Baik!

Hal itu terjadi setelah Organisasi dan Departemen Bimbingan (ODG) Korea Utara melaporkan terkait penyelidikan Kementerian Pendidikan Tinggi.

Dalam penyelidikan itu, ODG mengatakan terdapat kegagalan dalam departemen tersebut untuk membuat kemajuan dalam bidang pendidikan di tengah pandemi.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Gara-gara Mengeluh Menteri Pendidik Korea Utara Dihukum Mati oleh Kim Jong-un", mereka mengklaim jika Kementerian Pendidikan tidak cukup baik dalam 'menerapkan undang-undang pendidikan jarak jauh (PJJ).

Baca Juga: Tanpa Robert Lewandowski, Bayern Munchen Hanya Bisa Bermain Imbang Melawan Union Berlin

"OGD melakukan penyelidikan karena komisi gagal membuat kemajuan apa pun dan karena beberapa mengkritik kebijakan pemerintah," ujar mereka, dikutip dari Mirror.

Tak hanya itu lembaga yang menaungi pendidikan di Korea Utara itu juga kedapatan mengeluh di setiap pertemuan tentang pekerjaan mereka.

Selain itu mereka juga mengeluhkan soal kurangnya sumber daya yang disediakan oleh negara.

Baca Juga: BMKG: Gempa Susulan Malang Minggu, 11 April 2021 5,5 Magnitudo Dirasakan di 10 Daerah di Pulau Jawa

Para pengawas juga mengatakan telah menyoroti lambannya penerapan 'kebijakan pembelajaran jarak jauh', yang dianggap mengalami kemajuan yang buruk.

Setelah kematian menteri, komisi baru telah 'diatur kembali' di bawah pimpinan Ri Guk Chol, presiden Universitas Kim Il Sung, tambah laporan itu.

Di antara langkah-langkah baru yang akan dibuat,'mereka berencana untuk melakukan panggilan konferensi video secara teratur'.

Baca Juga: Kalahkan Aston Villa, Liverpool Akhirnya Bisa Meraih Kemenangan di Anfield

Tahun lalu saja Kim Jong-un dengan tega memberi makan piranha dengan mayat dari seorang jenderal, sementara lima pembantunya telah dibunuh oleh regu tembak.

Aksi kejamnya ini terjadi setelah pertemuan terakhir dengan Donald Trump yang gagal menghasilkan kesepakatan.***(Rahmi Nurfajriani/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler