Berharap Hubungan dengan AS Kembali Membaik, Tiongkok Tawarkan Kerja Sama kepada Joe Biden

19 Desember 2020, 07:44 WIB
Ilustrasi bendera Tiongkok dan Amerika Serikat. /pixabay//pixabay

PR TASIKMALAYA - Diplomat tinggi Tiongkok pada Jumat menawarkan sebuah kerja sama pada Presiden terpilih Joe Biden.

Di mana ia juga memperingatkan bahwa banyak kritikus AS di Beijing yang  menciptakan suasana "McCarthyisme" dan mengabaikan kepentingan bersama.

Menteri Luar Negeri Wang Yi menyuarakan harapan untuk kembalinya pembicaraan dan menumbuhkan rasa saling percaya antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia tersebut. 

Baca Juga: Tanggapi Soal Calling Visa bagi Israel, Ferdinand Hutahaean: ini Bukan Hal Baru di Negara Kita

"Penting bahwa kebijakan AS terhadap China (Tiongkok, red.) kembali ke objektivitas dan sensibilitas sedini mungkin," kata Wang dalam pidato virtual kepada Asia Society yang berbasis di New York.

Wang mengatakan bahwa Tiongkok melihat peluang untuk kerja sama dengan Biden pada tiga dari empat masalah yang telah diidentifikasi sebagai prioritas langsung, yakni Covid-19, pemulihan ekonomi, dan perubahan iklim. Sementara Prioritas keempat Biden adalah kesetaraan rasial.

Mengenai pandemi, Wang mengatakan Beijing dan Washington dapat berkolaborasi dalam pembuatan vaksin dan membantu negara ketiga.

"Kami berharap dapat memperluas kerja sama dan mengelola perbedaan melalui dialog," kata Wang.

Baca Juga: Provokasi Demo 1812, Mobil Komando dan Massa Aksi Pembawa Bambu Runcing Diamankan Polisi

Pemerintahan Trump mengatakan bahwa beberapa dekade, keterlibatan AS telah gagal dengan Tiongkok.

Bahkan Trump menuduh Beijing mencuri kekayaan intelektual, spionase yang meluas, dan paksaan terhadap negara lain melalui ledakan proyek infrastrukturnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo telah menghentikan program pertukaran yang didanai Tongkok untuk orang Amerika dan memperketat aturan visa untuk pelajar Tiongkok serta anggota Partai Komunis dan keluarga mereka. 

"Kami melihat McCarthyisme bangkit kembali dan membahayakan pertukaran internasional normal," kata Wang, merujuk pada perburuan komunis yang konon terjadi di pemerintah AS yang dipimpin oleh senator Republik Joe McCarthy setelah Perang Dunia II.

Baca Juga: 10 Pekerjaan ini Diprediksi akan Menghilang di Masa Depan, Salah Satunya Wasit!

Wang menuduh pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya melakukan anggapan yang tidak bertanggung jawab atas kesalahan dan kecaman emosional. 

"Mereka mengabaikan kepentingan umum yang luas dan ruang untuk kerjasama antara kedua negara dan bersikeras bahwa China (Tiongkok, red.) adalah ancaman utama," kata Wang.

Pemerintahan Trump tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengurangi sikap kerasnya terhadap Tiongkok.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today

Tags

Terkini

Terpopuler