Namun, sinar matahari dapat menembus pakaian, tabir surya kehilangan efektivitasnya seiring berjalannya waktu dan kemungkinan besar seseorang akan lupa memakai tabir surya setiap kali melihat sinar matahari.
3. Sunscreen Menyebabkan Masalah Kesehatan
Mitos ini berakar dari studi lama yang dilakukan pada oxybenzone, salah satu bahan aktif yang umum digunakan dalam tabir surya. Tikus yang terpapar oxybenzone mengalami dampak negatif yang serius.
Namun, para peneliti juga mencatat bahwa setelah 40 tahun oksibenzon menjadi bahan tabir surya, belum ada penelitian yang dipublikasikan yang menunjukkan efek toksik pada manusia yang disebabkan oleh penyerapan oksibenzon.
4. Orang Berkulit Gelap Tidak Membutuhkan Sunscreen
Baca Juga: Tak Hanya untuk Wanita, Inilah Rekomendasi Merk Sunscreen yang Cocok untuk Kulit Pria Berminyak
Sebagian orang meyakini bahwa individu yang memiliki tingkat melanin yang lebih tinggi dalam kulit mereka tidak perlu menggunakan tabir surya. Mereka meyakini bahwa melanin berfungsi untuk menyebarkan sinar UVB dan dapat memberikan perlindungan terhadap paparan sinar matahari.
Meskipun orang dengan kulit lebih gelap lebih terlindungi dari sinar matahari, mereka tetap harus menggunakan tabir surya spektrum penuh. Kerusakan akibat sinar UVA tidak dihalangi oleh melanin dengan cara yang sama dan dapat menyebabkan penuaan kulit dini dan kerutan.
Itulah beberapa mitos dan fakta tentang sunscreen, dengan menyadari fakta dan menghilangkan mitos seputar sunscreen. Seseorang dapat menggunakan produk tersebut dengan lebih bijak dan efektif.***(Vito Subandi)