Menahan diri dan mencegah amarah untuk menguasai pikiran dan tindakan adalah kualitas yang membedakan mereka dengan kebanyakan orang.
2. Mudah Memaafkan
Buya Yahya mengatakan orang yang mudah memaafkan adalah ciri akhlak mulia. Mereka sangat bijaksana karena mau memaafkan orang yang salah atau melukai dirinya.
Kemampuan untuk memaafkan orang lain menandakan kedewasaan batin yang tinggi. Memaafkan tidak berarti melupakan perbuatan tersebut, melainkan mengubah pandangan kita terhadap orang yang bersangkutan.
Orang yang mudah memaafkan juga akan selalu terhindar dari pertikaian atau masalah yang tidak perlu.
3. Tetap Jadi Orang Baik Meski Diperlakukan Buruk
Ciri akhlak mulia yang ketiga yang jarang diketahui orang banyak adalah kemampuan untuk tetap menjadi orang yang baik meskipun pernah diperlakukan dengan buruk.
Buya Yahya menjelaskan orang yang memiliki akhlak mulia adalah mereka yang tidak segan memberikan kebaikan meskipun mendapat perlakuan yang buruk dari orang lain.
Silaturahmi sejati, kata Buya Yahya, tercermin dari orang yang mampu menyambungkan kembali hubungan dengan orang yang telah memperlakukannya secara buruk. Mereka terus memperbaiki dan memperkuat ikatan silaturahmi tersebut.
Memberikan kebaikan kepada orang yang berbuat jahat kepada kita adalah tanda akhlak yang mulia. Ini adalah langkah yang tidak mudah dilakukan, namun ketika kita mampu melakukannya, kita mencapai derajat yang tinggi dalam menjaga silaturahmi dan hubungan dengan sesama.***