PR TASIKMALAYA - Masalah polusi udara yang semakin buruk, membuat Kepala Divisi Respirologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo dr. Darmawan B. Setyanto memberikan pendapat mengenai hal itu.
Menurut Darmawan, paparan polusi udara bisa cukup berefek pada anak dalam kandungan hingga lahir. Hal itu terjadi karena melalui transplasental dari ibu yang terpapar.
Kemudian, Darmawan menambahkan bahwa polusi udara dari anak yang sudah lahir dapat mempengaruhi sistem organ seperti kulit, udara yang dihirup, dan makanan yang masuk ke saluran cerna.
Baca Juga: Mari Simak Panduan Sukses Pengajuan Pinjaman KUR BRI 2023 untuk Para Pengusaha Mikro
Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA. Jika usia anak semakin bertambah maka dampak kerusakan akibat polusi udara bisa semakin buruk.
Apalagi gangguan mental dan gangguan gerakan motorik akibat polusi udara bisa berakibat buruk untuk anak saat masuk usia remaja dan dewasa.
“Artinya kalau semakin usia muda pada saat terpajan, semakin besar dampak negatif kerusakan yang disebabkan oleh pajanannya,” ucap Darmawan.
Umumnya, anak-anak lebih rentan terhadap polusi udara dibandingkan kelompok usia lain.
Baca Juga: Kucing Oren: Babu Ayo Kita Main, Coba Cari Dong Tiga Perbedaan Gambar di Tes IQ Ini dengan Cepat