PR TASIKMALAYA - Tak terasa satu bulan penuh umat muslim telah menjalani ibadah puasa Ramadhan. Rasa sedih dan senang bercampur aduk tatkala hari kemenangan Idul Fitri 2023 atau 1444 H tiba.
Kenikmatan di bulan Ramadhan merupakan sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat islam. Oleh karena itu, tak jarang kaum muslim melanjutkan puasa ramadhan dengan Puasa Syawal.
Puasa Syawal membuat seseorang mendapatkan pahala tambahan ketika menunaikannya. Namun apa saja yang bisa membatalkan ibadah tersebut?
Dalam artikel kali ini akan membahas tentang apa saja yang membatalkan Puasa Syawal beserta waktu terbaik untuk menunaikannya.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Melaksanakan Puasa Syawal? Simak Jadwal, Niat, dan Tata Caranya
Melansir dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain berkata:
“Keempat adalah (puasa sunah enam hari di bulan Syawal) berdasarkan hadits, ‘Siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, ia seakan puasa setahun penuh.’ Hadits lain mengatakan, puasa sebulan Ramadhan setara dengan puasa sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan. Semua itu seakan setara dengan puasa (wajib) setahun penuh’. Keutamaan sunnah puasa Syawal sudah diraih dengan memuasakannya secara terpisah dari hari Idul Fitri. Hanya saja memuasakannya secara berturut-turut lebih utama. Keutamaan sunnah puasa Syawal luput seiring berakhirnya bulan Syawal. Tetapi dianjurkan mengqadhanya,” (Lihat Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, Nihayatuz Zain, Al-Maarif, Bandung, Tanpa Tahun, Halaman 197).
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa waktu terbaik untuk menjalankan ibadah Puasa Syawal adalah di hari ke 2 hingga 7 pada bulan tersebut.
Kendati demikian, orang yang berpuasa di luar tanggal itu dan menjalankan dengan tidak berurutan maka tetap akan mendapatkan keutamaan Puasa Syawal.