Tradisi Ramadhan di Berbagai Negara: Perbedaan yang Menarik dalam Menyambut Bulan yang Suci

- 3 April 2023, 14:28 WIB
Ilustrasi - Inilah informasi mengenai ritual yang biasa dilakukan oleh umat Islam di berbagai belahan dunia dalam menjalani puasa Ramadhan.
Ilustrasi - Inilah informasi mengenai ritual yang biasa dilakukan oleh umat Islam di berbagai belahan dunia dalam menjalani puasa Ramadhan. /Pixabay/Soufdog

PR TASIKMALAYA - Ramadhan adalah waktu yang paling istimewa bagi umat muslim di seluruh dunia.

Bulan Ramadhan, yang merupakan bulan kesembilan di kalender Hijriyah ini dimulai dan diakhiri dengan munculnya bulan sabit.

Selama Ramadhan, umat Islam akan melaksanakan puasa, membaca Al Quran, berdoa dan berkumpul bersama.

Meskipun beberapa ritual Ramadhan tetap sama di seluruh dunia, setiap negara memiliki tradisi perayaannya sendiri untuk menjadikan musim ini lebih istimewa, yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Globalization Partnes.

Baca Juga: Tes IQ: Bisa Cari 3 Perbedaan di Antara 2 Gambar? Cuma si Jenius yang dengan Cepat Mengenalinya

Contohnya di Uni Emirat Arab pada tanggal 15 Sya’ban, tradisi Haq al Laila mirip dengan trick-or-treat.

Anak-anak berpakaian cerah berjalan di sekitar lingkungan mereka, mengumpulkan permen dan kacang dalam tas jinjing yang dikenal sebagai Kharyta, sambil menyanyikan lagu tradisional lokal.

Upacara ini dianggap sebagai bagian dari identitas nasional Emirati dan menekankan perlunya hubungan komunal yang kuat dan nilai-nilai kekeluargaan dalam masyarakat modern saat ini.

Sedangkan di Kuwait, mereka mengadakan perayaan tiga hari di tengah bulan Ramadhan, di mana anak-anak mengetuk pintu rumah tetangga mereka dan bernyanyi demi permen dan coklat, tradisi ini disebut Qarqia'an.

Baca Juga: CATAT! Jadwal Tayang Jinnys Kitchen Episode 7: Ikuti Terus Keseruan Tim Seo Jin yang Tidak Ada Habisnya

Selain itu di Kuwait, mereka memiliki hari istimewa yang disebut Al-Kareesh, yaitu hari terakhir sebelum Ramadhan, di mana seluruh keluarga berkumpul untuk makan siang sebelum mulai berpuasa.

Kemudian adanya lentera Ramadhan 'Fanous', menandai dimulainya musim Ramadhan di seluruh Mesir, di mana 'Fanous' ditempatkan di jendela orang, balkon, dan halaman depan.

Selain itu, anak-anak berkeliling kota mengayunkan 'Fanous' mereka dan dengan gembira menyanyikan 'wahawi ya wahawi' sebuah lagu rakyat untuk memperingati awal Ramadhan, dan meminta hadiah ataupun permen.

Tradisi Fanous telah menjadi ritual yang sangat populer sehingga seluruh kota dan seluruh negeri, saat bulan Ramadhan sekarang diterangi dengan lampu-lampu pajangan yang luar biasa.

Baca Juga: Tes IQ: Apa 3 Perbedaan Antar Gambar Ini? si Jenius Mengenali Ketiganya Hanya dalam 15 Detik

Selanjutnya di Turki, penabuh sahur “Mesaharaty” mungkin adalah salah satu tradisi Ramadhan yang paling kuno dan menggembirakan.

Mereka berkeliling jalan-jalan Turki dengan davul mereka membangunkan orang-orang pada waktunya untuk sahur, makanan ringan yang dimiliki umat muslim sebelum mereka memulai puasa subuh hingga senja.

Budaya Turki ini hadir dengan warisan yang kaya dari Kekaisaran Ottoman, terkait erat dengan budaya Islam.

Sedangkan di Indonesia, Padusan adalah tradisi di kalangan umat muslim yang tinggal di Jawa.

Baca Juga: 5 Tips Puasa Ramadan Sehat bagi Ibu Hamil, Hindarkan Risiko Dehidrasi dan Berat Badan Rendah

Padusan adalah ritual umat muslim ini, yang mensucikan jiwa dan raga dengan cara mandi di kolam-kolam alami yang ada di daerah mereka.

Juga hal itu dilakukan untuk menyambut bulan Ramadhan. Dengan praktik budaya yang mengakar di setiap negara, seringkali juga tercermin dalam kepercayaan masyarakatnya.***

Editor: Aghnia Nurfitriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah