Sapi Sebabkan Pemanasan Global, Begini Cara Kurangi Metana yang Dihasilkan Sapi

- 29 Oktober 2022, 06:46 WIB
Ilustrasi sapi - Peneliti menemukan bahwa 50% emisi yang datang dari aktivitas peternakan, berasal dari produksi daging sapi dan kambing.
Ilustrasi sapi - Peneliti menemukan bahwa 50% emisi yang datang dari aktivitas peternakan, berasal dari produksi daging sapi dan kambing. /Pixabay/Annabel_P

PR TASIKMALAYA – Tahukah Anda bahwa sapi memiliki kontribusi yang besar terhadap pemanasan global?

Hal ini disebabkan oleh metana yang dihasilkan oleh sapi.

Bukan hanya itu, fakta lain yang menarik adalah metana seringkali tidak mendapatkan cukup perhatian sebagai penyebab pemanasan global, berbeda dengan karbon dioksida.

Meskipun keduanya sama-sama berkontribusi terhadap eksistensi pemanasan global.

Baca Juga: Ingin Move On? Berikut Cara Berhenti Mencintai Seseorang: Akui Situasi yang Terjadi Sebenarnya

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Health Line.com, metana diketahui menarik radiasi matahari dan fakta menunjukkan bahwa gas ini menangkap panas setidaknya 80 kali lebih efektif daripada karbon selama 20 tahun.

Maka, dalam 100 tahun mendatang, potensi pemanasan global karena gas metana 28 kali lebih besar daripada karbon dioksida.

Diketahui pipa gas dan minyak, tempat pembuangan sampah dan sapi hanyalah beberapa sumber yang menyebabkan metana dilepaskan ke atmosfer.

Tidak diragukan lagi, metana merupakan salah satu contributor yang menyebabkan krisis iklim.

Baca Juga: Lowongan PT Petrolindo Megah Perkasa, Lulusan D3 Bisa Melamar Penempatan Jakarta Pusat

Lantas, bagaimana cara mengurangi emisi metana, terutama yang diproduksi oleh sapi? Berikut ulasannya untuk Anda.

Banyak studi menemukan bahwa peternakan dan produksi daging merupakan kontributor terbesar terhadap efek rumah kaca.

Pada tahun 2018, peneliti lingkungan, Joseph Poore dan  insinyur pertanian Thomas Nemecek mempublikasi studi di Journal Sciencce mengenai dampak global dari produksi makanan.

Analisis penelitian tersebut dilakukan pada 38.000 peternakan di 119 negara. 

Baca Juga: Trailer Wakanda Forever Ungkapkan Dua Helm Black Panther, Penerus T'Challa Bukanlah Satu Orang?

Peneliti kemudian menemukan bahwa 26% emisi global datang dari produksi makanan, sementara setengahnya sekitar 58% datang dari peternakan.

Lebih spesifik lagi, peneliti menemukan bahwa 50% emisi yang datang dari aktivitas peternakan, berasal dari produksi daging sapi dan kambing.

Sapi diketahui memproduksi metana karena proses digestif mereka ketika mencerna makanan.

Rumen yang merupakan lambung sapi, diketahui bisa menghasilkan lebih dari 500 liter metana tiap harinya.

Baca Juga: Tanda Tidak Sehat dalam Persahabatan yang Tidak Boleh Anda Abaikan, Salah Satunya Suka Bergosip

Untuk itu, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi metana adalah dengan mengganti pola makan Anda berbasis tumbuhan.

Menurut berbagai studi, emisi yang berasal dari aktivitas manusia adalah metana, karbon dioksida, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida.

Emisi ini secara signifikan dipengaruhi oleh produksi dan konsumsi daging harian.

Untuk alasan inilah para ahli menyarankan agar semua orang mulai mengganti konsumsi makanan mereka yang berbasis tumbuhan.

Baca Juga: Tes IQ: Jangan Ngaku Punya Mata Elang, Jika Belum Bisa Temukan 3 Perbedaan di Gambar Ini!

Secara umum, makanan berbasis tumbuhan akan menghasilkan polusi yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan produksi daging.

Salah satu contohnya adalah satu kilogram produksi kacang polong akan menyebabkan satu kilogram efek rumah kaca.

Sementara pada angka yang sama, satu kilogram daging sapi diketahui akan menyebabkan sekitar 6 kilogram efek rumah kaca.

Baca Juga: Penggemar Kebingungan dengan Proyek MCU Fase 4, Begini Penjelasan Kevin Feige

Itulah salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi emisi metana.

Bagaimana menurut Anda?***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Health Line


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah