Network
PR TASIKMALAYA - Salah satu gangguan mental yang berkaitan dengan kecemasan disebut dengan nama Social Anxiety Disorder.
Social Anxiety Disorder ini menyebabkan penyintas yang mengalaminya merasa gugup dan cemas saat berada pada situasi sosial tertentu.
Bukan hanya itu, orang yang mengalami Social Anxiety Disorder juga seringkali ketakutan dengan pandangan orang lain.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Here to Help, orang yang mengalami Social Anxiety Disorder merasa bahwa orang lain akan bersikap merendahkan mereka.
Baca Juga: Taeyeon Sebut Leader Girls Generation Sekarang Sudah Berubah: Begitu Sulit Memimpin Grup
Lebih lanjut, mereka juga beranggapan bahwa orang lain akan menilai mereka sebagai orang yang ‘aneh’ atau ‘bodoh’.
Lantas, sebenarnya apa saja tanda bahwa Anda mengalami Social Anxiety Disorder? Berikut pembahasannya untuk Anda.
Sebenarnya perasaan gugup atau cemas adalah hal yang wajar Anda alami ketika ingin memberikan pidato di hadapan banyak orang.
Perasaan ini juga lumrah dirasakan bagi mereka yang akan bertemu dengan orang baru untuk pertama kalinya.
Baca Juga: Tes IQ: Gunakan Logika! Manakah Keluarga yang Menurut Anda Lebih Kaya?
Namun, orang yang mengalami Social Anxiety Disorder akan merasakan kecemasan yang sangat intens, sehingga berdampak pada kehidupan mereka.
Hal ini mungkin berdampak pada aktivitas di sekolah, tempat kerja, hubungan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari.
Berikut tanda bahwa Anda mungkin mengalami Social Anxiety Disorder:
Pertama, merasa takut bahwa orang lain akan berpikir bahwa saya bodoh atau aneh jika mengatakan sesuatu yang salah.
Baca Juga: Profil Mariana Ahong Pencuri Cokelat di Alfamart Terungkap! Ternyata Seorang Bos di Toko Gadget
Kedua, merasa takut untuk bergabung pada pertemuan di tempat kerja atau diskusi saat di sekolah, atau memberikan presentasi di depan banyak orang.
Ketiga, ketika berada di dalam situasi sosial yang kurang nyaman, orang lain bisa melihat seberapa cemas penyintas Social Anxiety Disorder merasakannya.
Keempat, menghindari situasi sosial yang membuat penyintas merasa cemas dan merasa ketakutan pada situasi yang tidak bisa dihindari.
Kelima, sebelum menghadiri pertemuan atau acara sosial, penyintas cenderung banyak minum untuk menurunkan kecemasan.
Baca Juga: Tes IQ: Bisa Cari 1 Tikus yang Berbeda dalam 10 Detik? Cuma si Jenius yang Bisa Melakukannya
Bagaimana menurut Anda? Jika Anda mengalami beberapa atau keseluruhan situasi tersebut, maka sebaiknya Anda mulai mencari bantuan profesional, seperti psikolog ataupun psikiater.***
