Begini Cara Jabar Tangani PMK Menjelang Idul Adha!

- 29 Juni 2022, 12:47 WIB
Simak berikut ini adalah cara Priv Jawa Barat (Jabar) dalam menangani penyakit mulut dan kuku (PMK) menjelang Idul Adha.
Simak berikut ini adalah cara Priv Jawa Barat (Jabar) dalam menangani penyakit mulut dan kuku (PMK) menjelang Idul Adha. //pixabay/Alexas_Fotos

PR TASIKMALAYA – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah wabah virus pada hewan ternak dan menyerang hewan berkuku belah/genap.

PMK disebabkan dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada unggahan video Youtube Jabarprov TV pada Selasa 28 Juni 2022, kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat, Drs.H. Arifin Soedjayana, M.M, memaparkan bagaimana Jabar tangani PMK.

Arifin menjelaskan bahwa awal mula terdeteksinya PMK yakni dari 3 kabupaten dan kota yang ada di Jawa Timur pada 5 Mei, 2022.

Baca Juga: Tes IQ: Orang Berwawasan Luas Lihat Dokter Gadungan dalam Gambar ini, Gunakan Ketajaman Mata Anda

Setelah DKPP melakukan konsolidasi, dinas menerima laporan bahwa wilayah Jabar yang pertama kali mendeteksi adanya wabah PMK adalah di Garut, Jawa Barat.

Gejala awal PMK pada hewan ternak yang ditemukan di Garut adalah gejala PMK secara umum seperti demam dan suhu badan yang tinggi, mulut berbusa, dan kuku mulai lepas.

Beliau menjelaskan bahwa PMK menular sangat cepat di ternak dan mengingatkan bahwa PMK tidak menular ke manusia.

Baca Juga: Mengenal Red Dagger, Rekan Ms Marvel yang Akan Muncul di Episode 4

Berikut adalah upaya yang dilakukan DKPP menyikapi wabah PMK

1. Melakukan koordinasi dengan kabupaten dan kota

2. Membuat gugus tugas dan posko masing-masing kabupaten dan kota

3. Memberikan obat-obatan dan vitamin kepada hewan ternak

4. Melakukan monitoring ke lapangan, dan

5. Melaksanakan sosialisasi PMK

Baca Juga: Tes IQ: Pemilik Insting Kuat Akan Temukan Sosok Ayah dalam Gambar ini, Gunakan Hati dan Pikiran Anda 

Saat ini, setelah upaya maksimal pemberian obat dan vitamin termasuk makanan alternatif seperti madu dan lemon, angka kesembuhan hewan ternak dari PMK sudah mencapai 30-35%.

Salah satu upaya menjaga hewan ternak agar tetap sehat adalah dengan memberikannya vaksin.

Namun memberikan vaksin kepada hewan ternak tidaklah mudah karena jumlah dokter hewan yang sedikit, paramedis yang terbatas, dan lokasi yang harus dijangkau tidaklah berdekatan.

Hewan ternak yang sudah terkena PMK akan diberi vaksin setelah 6 bulan, sekarang yang menjadi prioritas vaksin hanyalah hewan ternak yang sehat.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Serigala atau Pria? Bongkar Sudut Pandang Anda terhadap Dunia

Sejumlah 1600 dosis sudah dilakukan di 5 kabupaten kota di Jawa Barat dan jumlahnya terus ditingkatkan.

Setelah divaksin hewan ternak akan diberi tanda di telinga atau ear tag sebagai ciri bahwa hewan dijamin kesehatannya sebelum beredar di masyarakat.

“Pemberitaan di media mengenai hewan yang terkena PMK dagingnya tidak boleh dimakan adalah hoax. PMK tidak menular ke manusia, daging tetap bisa dimakan tapi dengan penanganan yang benar”, ujarnya. 

Baca Juga: Holywings Masih Mungkin untuk Dibuka Kembali, ini Kata Wagub DKI Jakarta!

Penanganan daging kurban agar terhindar dari PMK adalah sebagai berikut :

1. Jika daging tidak dimasak hari ini, daging dilayukan atau digantung. Dalam satu malam virus akan mati

2. Masukan ke dalam freezer, virus akan mati

3. Daging segera direbus, digoreng, atau dibakar

Baca Juga: Holywings Masih Mungkin untuk Dibuka Kembali, ini Kata Wagub DKI Jakarta!

Ketua Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, Arifin, menjelaskan bahwa ketersediaan hewan kurban jabar khususnya sapi masih kurang, namun untuk kambing sudah cukup dan berlebih.

Tetapi masyarakat tidak perlu khawatir karena pada H-7 kebutuhan hewan terpenuhi karena akan mendapatkan pasokan dari Timur.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: YouTube Jabarprov TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x