Network
PR TASIKMALAYA - Bulan Ramadhan sedang kita lalui saat ini, umat islam berbondong-bondong meraih amalan baik dengan bertaqwa.
Perihal bertaqwa di bulan puasa Ramadhan, penceramah Buya Yahya memberikan penjelasannya.
Buya Yahya menerangkan bahwa taqwa adalah bagaimana orang itu baik kepada Allah dan baik kepada sesama manusia.
Target ibadah di bulan puasa Ramadhan adalah la'allakum tattaqun.
Baca Juga: 25 Bahan Pokok di Jabar Alami Kenaikan Harga Saat Ramadhan 2022, Berikut Rinciannya
Yang diartikan bahwa alasan diwajibkannya puasa adalah agar orang yang berpuasa mencapai derajat taqwa, dan bahwa orang yang berpuasa tersebut dengan perantaraan puasanya, ia dapat menjadi orang yang bertaqwa.
Maka dari itu, kita pasti bertanya-tanya, bagaimana tandanya bahwa puasa Ramadhan kita itu sudah diterima oleh Allah SWT.
Buya Yahya menjelaskan bahwa tanda puasa Ramadhan kita itu diterima oleh Allah SWT itu, dapat dilihat setelah bulan Ramadhan berakhir.
"Bukan disaat Ramadhan, lihat setelah keluar dari Ramadhan apa yang terjadi pada orang tersebut, lebih bagus dari sebelum Ramadhan atau tidak," kata Buya Yahya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan YouTube Al-Bahjah TV tertanggal 31 Maret 2022.
Baca Juga: Tes IQ: Apa Kesalahan Fatal dari Gambar Gurun? Lihat Bagaimana Kondisi Otak Anda
Jika orang tersebut mendapat perubahannya sedikit, itu tandanya puasanya diterima.
"Kalau ternyata ya perubahannya beranjak sedikit, itu tanda di kabul, puasa ramadhannya diterima," kata Buya Yahya.
"Dia masuk ke wilayah Taqwa, contoh maksiatnya jadi berkurang, sama istrinya sudah mulai agak lembut, sama suaminya sudah jarang tolak pinggang atau marah-marah. Itu tandanya puasanya diterima," sambungnya.
Buya Yahya juga menjelaskan bahwa puasa Ramadhan itu merupakan ujian, setelah ujian baru hasilnya akan terlihat dari perilaku kita setelah bulan Ramadhan selesai.
Baca Juga: Ramadhan 2022: Begini Cara Tingkatkan Amalan Shalat Sunnah dari Ustaz Adi Hidayat
"Jadi puasa itu kan ujian, setelah ujian baru hasilnya nanti diumumkan oleh Allah dari perilaku kita setelah keluar Ramadhan, perhatikan perilaku kita tambah baik atau tidak, kalau sebelum dan sesudah Ramadhan jadi tambah jelek, berarti puasa Ramadhan kita tidak benar," jelas Buya Yahya.
Buya Yahya juga mengajak kepada kepada kita untuk beribadah dengan ikhlas dan membuat tolak ukur penilaian diri kita sendiri selama bulan puasa Ramadhan dan setelahnya.
"Maka dari itu mari kita buat tanda patokan seperti itu, jadi dari puasa itu kita bisa mendapatkan ketaqwaan, tapi hati-hati kalau tidak dijaga bisa rusak nanti," ungkap Buya Yahya.
"Anda beribadah di bulan Ramadhan dengan ikhlas karena Allah, itu pasti akan membentuk perilaku kita, keluar dari Ramadhan nanti jadi baik dengan sesama manusia dan dengan Allah SWT. Masya Allah," Pungkasnya.***
