Mitos atau Fakta: Uang Kertas Berisiko Tinggi Sebarkan Virus Corona

- 4 Mei 2020, 07:04 WIB
ILUSTRASI uang rupiah dan uang dolar AS.*
ILUSTRASI uang rupiah dan uang dolar AS.* /Foto Istimewa PR

PIKIRAN RAKYAT - Sejak pandemi virus corona melanda Indonesia, pemerintah gencar berlakukan ragam kebijakan, menyusul para ahli berikan imbauan agar membiasakan diri gunakan uang elektronik.

Kekhawatiran masyarakat semakin menjadi, dengan berbagai fakta terkait virus corona mulai bermunculan belakangan ini.

Virus corona dikabarkan telah bermutasi menjadi 30 jenis, diantaranya tipe A2a merupakan yang paling ganas, tingkat penularan tinggi membuat para ilmuwan melabelinya sebagai jenis yang paling berbahaya.

Baca Juga: Berikut 4 Bahaya Mengonsumsi Makanan Haram, Salah Satunya Sulit Terkabulnya Doa

Lantas, seberapa besar kemampuan virus corona menempel pada barang seperti uang? kemudian, apakah virus corona benar-benar dapat menular melalui uang?.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI), Dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan transaksi menggunakan uang tunai memungkinkan untuk menularkan virus corona.

Hal itu disebabkan karena uang tersebut berpindah dari tangan manusia satu ke tangan manusia lainnya yang tidak diketahui riwayat kesehatan dan kebersihannya.

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Semakin Dekat Waktu Subuh, Sahur akan Lebih Berpahala?

"Saat ada transaksi yang uang tunai dari tangan ke tangan, kita enggak tahu orang yang pegang uang itu tangannya habis apa?,

"Entah pegang kuping, entah tidak cuci tangan atau lainnya, di mana virus dan kuman bisa berpindah ke uang," ujar dr. Adib dalam virtual conference "Positif Gotong Royong Digital".

Lebih lanjut, menurut dr. Adib, sebuah penelitian telah membuktikan bahwa virus corona dapat bertahan di benda seperti kertas dan logam selama 48 jam.

Baca Juga: Physical Distancing Disinyalir Jadi Alasan Angka Kehamilan Menurun di Kota Tasikmalaya

Oleh karena itu, ia mengungkap penularan dari uang kerta kemungkinan bisa terjadi, namun risikonya memang tidak terlalu tinggi.

"Bukan hanya uang tunai aja tapi dengan benda-benda tertentu juga. Ada penelitiannya bahwa di benda logam bisa bertahan 24-48 jam,

"Ini penelitian yang penting, akhirnya kebutuhan uang tunai beralih menjadi uang digital dan ini penting," jelasnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Video Pertolongan Darurat Pasien Corona dengan Bedah Leher, Ini Faktanya

Kemudian, dr. Adib yang saat ini tengah mengkhususkan diri meneliti lebih dalam terkait perkembangan virus corona mengungkapkan, bahwa mendeteksi penyebaran virus kini dapat dideteksi dengan sinar ultraviolet (UV).

"Sekarang ada teori juga untuk menghentikan Covid-19 bisa dengan penggunaan sinar UV, meski tidak membunuh tapi bisa dipergunakan untuk itu,

"Ya tapi sinar UV kan harus ada alat khususnya. Bisa juga dengan mencelupkan uang ke cairan chloride tapi nanti uangnya rusak," ujar dr. Adib.

Baca Juga: Cek Fakta: Rajin Konsumsi Pisang Diklaim Cegah Penularan Virus Corona, Simak Faktanya

Sedangkan, pencegahan dengan menyemprot uang menggunakan sanitizer dan disinfektan itu hanya berguna ketika ada kuman yang menempel dalam uang, bukan membuhun virus corona.

"Kalau hanya disemprot-semprot sanitizer saja ya bisa, tapi itu sifatnya hanya seperti cuci tangan untuk membersihkan dari kuman tapi kalau membunuh virus tidak direkomendasikan," pungkas dr. Adib.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah