Psikologi: Ahli Bernama Pietschnig Sebut IQ Bisa Semakin Rendah Karena Hal Ini

- 8 Desember 2021, 18:04 WIB
Ilustrasi. Konsep psikologi yang dikemukakan Pietschnig mengungkapkan bahwa IQ dapat semakin rendah karena hal ini, begini selengkapnya.
Ilustrasi. Konsep psikologi yang dikemukakan Pietschnig mengungkapkan bahwa IQ dapat semakin rendah karena hal ini, begini selengkapnya. /Pixabay/Gerd Altmann

PR TASIKMALAYA - Dalam dunia psikologi, setiap orang memiliki IQ yang memperlihatkan kemampuannya.

Konsep psikologi yang dikemukakan ahli bernama Jakob Pietschnig mengungkapkan bahwa IQ setiap orang dapat semakin rendah.

Diketahui, IQ menjadi perhatian banyak orang untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam melakukan sesuatu.

Kemungkinan besar IQ menjadi kemampuan khusus yang sekaligus menampilkan faktor umum sebuah kecerdasan.

Baca Juga: 8 Manfaat Kedelai bagi Kesehatan, Bisa Mengatasi Gangguan Tidur hingga Depresi

Fakta terkait IQ sebagai salah satu penemuan terbaik itu diteliti dalam dunia psikologi.

Dalam kasus individu, ada pengecualian yaitu studi IQ bisa membahas mengenai kelemahan kinerja parsial seperti disleksia.

Lebih lanjut, terdapat sebuah mitos tentang kecerdasan yang dapat ditingkatkan.

Salah satu mitos itu bernama efek Mozart yang mengungkapkan bahwa anak-anak menjadi lebih pintar ketika mereka mendengar musik komposer.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Hal Pertama Terlihat Bongkar Sifat Anda yang Paling Menjengkelkan

Selain itu, terdapat juga mitos yang menuntun kita menyadari bahwa terdapat sepuluh persen dari otak kita yang digunakan semasa hidup.

Namun, kedua mitos di atas telah lama dibantah secara ilmiah karena IQ sebenarnya tidak mempengaruhi apapun terkait kepribadian seseorang.

"Di negara-negara industri, IQ penduduk tiba-tiba turun setelah lama meningkat," tulis sebuah studi psikologi yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman newswep.com, pada Rabu, 8 Desember 2021.

Kemudian, studi psikologi itu menjawab bahwa saat ini ada lebih banyak spesialis dan lebih sedikit generalis.

Baca Juga: Shang Chi 2 akan Ungkap Pertanyaan Terbesar yang Tersisa dari Film Pertama

Psikolog bernama Jakob Pietschnig menjelaskan bahwa ia suka memberikan perumpamaan seorang atlet dalam meningkatkan performanya.

"Saya suka membandingkannya dengan dasalomba: Atlet mendapat poin di setiap disiplin," tuturnya.

"Beberapa melatih misalnya B. intensif menjalankan disiplin, yang lain melempar, dan semua orang menjadi lebih baik di bidangnya, di mana kinerja keseluruhan setiap atlet dan juga semua atlet meningkat," ujarnya..

Lebih lanjut, dirinya menuturkan bahwa hal itu terjadi sampai semua orang begitu terspesialisasi sehingga tidak ada lagi yang serba bisa.

Baca Juga: Psikologi: Apakah Patah Hati Lebih Mempengaruhi Pria?

"Performa atlet secara keseluruhan akan menurun," ujar menyikapi contoh kasus itu.

"Saat ini orang semakin mengkhususkan diri dalam pelatihan mereka, hubungan antara keterampilan individu yang kita bicarakan di awal menjadi lebih lemah," ujarnya.

Sementara itu, Psikolog Pietschnig menyarankan bahwa menerapkan pengetahuan pada kecerdasan itu adalah sebagai kompetisi antargenerasi yang berbeda.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Newswep


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x