PR TASIKMALAYA - Menjalani aktivitas sehari-hari tentu akan dihadapi dengan interaksi bersama orang-orang baru.
Tak terkecuali dengan orang penyandang disabilitas yang umumnya
Sebagai makhluk yang hidup bersosial, tentu kita harus memahami apa saja etika saat berinteraksi dengan penyandang disabilitas.
Baca Juga: Kronologi Sebelum Hanna Kirana Meninggal, Ibunda Sebut sang Anak Tidak Seperti Biasanya
Berikut 6 hal yang harus diketahui saat berinteraksi dengan penyandang disabilitas seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui unggahan akun Instagram Indonesia Baik pada Rabu, 3 November 2021.
- Menggunakan Kata Bahasa yang Sesuai
Sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016, sebaiknya gunakan kata penyandang disabilitas atau difabel yang lebih mengedepankan perbedaan kemampuan.
Baca Juga: Cara Setiap Zodiak Menangani Kesedihan dari Kematian Menurut Astrologi, Aries Menjadi Berani
Ragam disabilitas ini dapat dilihat dari perbedaan kemampuan secara fisik, sensorik, mental, dan intelektual.
Hindari dengan menyebut istilah yang merendahkan martabat seperti cacat, tidak sehat, tidak normal, atau orang yang berkekurangan.
- Menggunakan Terminologi Non Disabilitas
Baca Juga: Sejumlah Menteri Diduga Terlibat Bisnis Tes PCR, Mardani: Hal Ini Mesti Dibongkar Hingga Ke Akar
Sebaliknya, bagi orang yang bukan penyandang disabilitas bisa menggunakan terminologi non disabilitas dan non difabel.
Hindari menggunakan istilah orang sehat, orang normal, dan orang tidak berkekurangan bagi yang bukan penyandang disabilitas.
- Perhatikan Posisi Mata Saat Berhadapan Langsung
Selanjutnya perhatikan posisi mata ketika sedang berbicara atau berinteraksi secara langsung kepada orang penyandang disabilitas.
Baca Juga: 5 Fakta Teuku Ryan, Nomer 4 Jadi Kunci Meluluhkan Hati Ria Ricis dan Keluarga
Pastikan posisi mata sejajar saat berbicara agar bisa interaksi dengan nyaman satu sama lain.
- Hindari Pertanyaan Sensitif
Kebanyakan orang memiliki rasa penasaran mengapa seseorang bisa menjadi penyandang disabilitas atau difabel.
Namun, sebaiknya hindari mengajukan pertanyaan sensitif seputar penyebab hal tersebut kecuali jika dibutuhkan seperti untuk asesmen atau dengan persetujuan.
Baca Juga: Air Mata Ria Ricis Tumpah, Belum Menikah Hatinya Tersakiti Teuku Ryan karena Hal Ini
- Bertanya Terlebih Dahulu Sebelum Membantu
Tak sedikit dari kita berinisiatif ingin membantu ketika orang penyandang disabilitas sedang mengerjakan suatu hal.
Jika ingin membantu, dianjurkan untuk bertanya lebih dahulu apakah yang bersangkutan memerlukan bantuan.
- Menyadari Prestasi Bisa Dimiliki Bagi Siapa Saja
Banyak orang yang berpikir ternyata penyandang disabilitas bisa juga memiliki segudang prestasi.
Perlu diingat, bahwa prestasi adalah milik semua orang dan bukan hanya untuk non disabilitas saja.
Oleh sebab itu, hindari mengatakan perkataan seperti “Meskipun penyandang disabilitas, tetapi dia mampu berprestasi!”.
Karena, siapapun tentu bisa memiliki prestasi baik mereka adalah penyandang disabilitas maupun non disabilitas.***