“Betul bahwa ada banyak orang yang sulit bernapas, tapi masih ada masalah dan gejala lainnya yang seharusnya dipelajari lebih jauh,” ucap Athena Akrami.
Karena itulah tim penelitinya sengaja mengumpulkan berbagai gejala Long Covid-19 yang terajdi di seluruh dunia.
Tujuannya tidak lain untuk penelitian medis, perbaikan penanganan kesehatan, serta sebagai pembuktian gejala Long Covid-19 yang ada di dunia.
Selain penyusutan penis, menstruasi tidak teratur, hingga night terror, sejumlah penyakit ringan pun dikategorikan tim peneliti Athena Akrami dari Inggris sebagai gejala Long Covid-19.
Penyakit ringan yang termasuk gejala Long Covid-19 di antaranya tekanan darah tinggi atau rendah, gatal-gatal, ruam-ruam, diare, konstipasi, mual, sakit telinga dan mata, hidung meler, dan batuk.
Adapun gejala berbahaya yang masuk Long Covid-19 yaitu terjadinya penggumpalan darah, detang jantung bertambah kencang, wajah mengalami mati rasa, kulit mengelupas, kejang-kejang, dan cacar api.
Selain itu, tim peneliti Inggris juga menemukan bahwa Long Covid-19 memiliki gejala mental seperti mudah marah, rasa cemas berlebih, depresi, dan euforia.***