Bukan Hanya Vaksin AstraZeneca, Pfizer Juga Terbukti Ampuh Melawan Covid-19 Varian Delta dan Kappa

- 24 Juni 2021, 16:40 WIB
Bukan cuma vaksin AstraZeneca, penelitian Universitas Oxford juga membuktikan bahwa vaksin Pfizer ampuh mengatasi Covid-19 varian Delta.
Bukan cuma vaksin AstraZeneca, penelitian Universitas Oxford juga membuktikan bahwa vaksin Pfizer ampuh mengatasi Covid-19 varian Delta. / Pixabay/Torstensimon

PR TASIKMALAYA – Sebelumnya hasil penelitian membuktikan vaksin AstraZeneca ampuh dalam melawan Covid-19 varian Delta dan Kappa.

Kini, hasil penelitian terbaru juga menyebutkan vaksin Pfizer ampuh menangkal Covid-19 varian Delta dan Kappa.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Reuters, Covid-19 varian Delta dan Kappa pertama kali ditemukan di India.

Baca Juga: Zaskia Sungkar Takjub pada Mertua, Ibunda Irwansyah: Kalau Nggak Bisa Ngaji, Mama Mati Siapa yang Ngajiin?

Dan kini menurut Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), Covid-19 varian Delta sudah menyebar ke 92 negara berbeda.

Indonesia termasuk salah satunya.

Covid-19 varian Delta pertama kali ditemukan di Indonesia per awal bulan Mei.

Baca Juga: Bantah Kalung Berlian Nagita Slavina Rp8 Miliar, Desainer Perhiasan: Aku Bicara Fakta dan Logika Orang Nalar!

Untuk melawan Covid-19 varian Delta, tim peneliti dari Universitas Oxford pun melakukan penelitian.

Hasil penelitian Universitas Oxford ini telah dipublikasikan di Jurnal Cell.

Penelitiannya sendiri bertujuan untuk mengetahui kemampuan antibodi yang terkandung di dalam darah orang yang sudah mendapatkan dua kali suntikan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Bulan Stroberi Terjadi Malam ini Kamis, 24 Juni 2021: Cek Waktu dan Cara Melihatnya!

Kemampuan yang diselediki lebih lanjut yaitu apakah pemberian vaksin berpengaruh dalam meningkatkan antibodi untuk menetralisir Covid-19 varian Delta dan Kappa.

“Belum ditemukan bukti bahwa vaksin saat ini akan memberikan kekebalan terhadap strain B.1.617,” tulis hasil penelitian Universitas Oxford di dalam Jurnal Cell.

Strain B.1.617 sendiri merupakan kode umum yang digunakan dalam penelitian untuk menyebut virus Covid-19 varian Delta dan Kappa.

Baca Juga: Beberkan Kondisinya Saat Ditahan, Lucinta Luna Akui Sempat Dikucilkan Karena Diduga sebagai Transgender

Akan tetapi hasil penelitian yang sama menunjukkan bahwa netralisir antibodi akibat infeksi Covid-19 varian Delta dan Kappa jadi berkurang setelah pemberian vaksin.

Minggu lalu, penelitian Public Health England (PHE) menunjukkan bahwa vaksin yang dibuat Pfizer Inc (PFE.N) dan AstraZeneca berhasil menghindarkan 90 persen penerima dari harus dilarikan ke rumah sakit akibat telah terinfeksi Covid-19 varian Delta.

Dengan menjadikan hasil penelitian PHE sebagai acuan, penelitian Universitas Oxford pun berhasil menemukan bukti yang cukup kuat bahwa vaksin AstraZeneca dan Pfizer cukup berguna untuk melawan Covid-19 varian Delta dan Kappa.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Grup F Euro 2021: Jerman Susah Payah Menahan Imbang Hungaria

“Kami senang setelah melihat hasil uji non-klinis dan data yang diterbitkan Oxford, juga analisis kasus nyata dunia yang dilakukan oleh Public Health England, telah mendukung kami dengan indikasi positif bahwa vaksin kami memiliki dampak signifikan untuk melawan varian Delta,” ucap eksekutif AstraZeneca Mene Pangalos.

Di sisi lain, Covid-19 varian Delta tidak boleh dianggap sepele.

Sebab tim peneliti Universitas Oxford telah menemukan adanya kemungkinan terinfeksi kembali pada orang-orang yang sebelumnya sudah pernah terpapar Covid-19.

Baca Juga: Ashanty Ungkap Penyebab Anang Hermansyah Jalani Operasi Batu Ginjal

Bahkan varian Delta ini juga bisa menginfeksi orang-orang yang sebelumnya terinfeksi varian Beta dan Gamma yang sebelumnya mewabah di Afrika Selatan dan Brazil.

Sementara varian Alpha atau B.1.1.7 yang pertama kali ditemukan di Britania Raya, ke depannya akan dijadikan acuan untuk membuat vaksin Covid-19 generasi baru.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x