Baca Juga: Hasil Pertandingan Grup F Euro 2021: Jerman Susah Payah Menahan Imbang Hungaria
“Kami senang setelah melihat hasil uji non-klinis dan data yang diterbitkan Oxford, juga analisis kasus nyata dunia yang dilakukan oleh Public Health England, telah mendukung kami dengan indikasi positif bahwa vaksin kami memiliki dampak signifikan untuk melawan varian Delta,” ucap eksekutif AstraZeneca Mene Pangalos.
Di sisi lain, Covid-19 varian Delta tidak boleh dianggap sepele.
Sebab tim peneliti Universitas Oxford telah menemukan adanya kemungkinan terinfeksi kembali pada orang-orang yang sebelumnya sudah pernah terpapar Covid-19.
Baca Juga: Ashanty Ungkap Penyebab Anang Hermansyah Jalani Operasi Batu Ginjal
Bahkan varian Delta ini juga bisa menginfeksi orang-orang yang sebelumnya terinfeksi varian Beta dan Gamma yang sebelumnya mewabah di Afrika Selatan dan Brazil.
Sementara varian Alpha atau B.1.1.7 yang pertama kali ditemukan di Britania Raya, ke depannya akan dijadikan acuan untuk membuat vaksin Covid-19 generasi baru.***