Mewabah di Indonesia Sejak Awal Bulan Mei, ini Bahaya Covid-19 Varian Delta yang Wajib Anda Ketahui!

- 24 Juni 2021, 15:10 WIB
Ilustrasi corona. - Penyebaran Covid-19 varian Delta pun diprediksi masih akan terus berlanjut dan mewabah di berbagai negara lainnya di dunia.
Ilustrasi corona. - Penyebaran Covid-19 varian Delta pun diprediksi masih akan terus berlanjut dan mewabah di berbagai negara lainnya di dunia. / Pixabay/12222786

PR TASIKMALAYA – Pertama kali ditemukan di India, Covid-19 varian Delta kini sudah menyebar ke 92 negara berbeda!

Penyebaran Covid-19 varian Delta pun diprediksi masih akan terus berlanjut dan mewabah di berbagai negara lainnya di dunia.

Indonesia termasuk ke dalam negara yang sudah terinfeksi dan Covid-19 varian Delta ini dilaporkan sudah mulai mewabah di tanah air per awal bulan Mei.

Baca Juga: Potongan Video Youtube Dirinya Disalah Gunakan, Marshanda Tanggapi Secara Dewasa, Warganet: Sumpah Mantul

Varian Delta (B.1.617.2) dinilai paling berbahaya di antara seluruh mutasi virus Covid-19 lainnya karena penularannya yang cenderung sangat cepat.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Quartz India, penularan Covid-19 varian Delta yang terlalu cepat menyebabkan lonjakan kasus positif virus corona di berbagai negara.

Seperti misalnya di Britania Raya yang melaporkan lebih dari 90 persen kasus positif virus corona di sana disebabkan oleh Covid-19 varian Delta.

Baca Juga: Ashanty Panik Anang Hermansyah Operasi Karena Penyakit Batu Ginjal! Begini Kronologinya

Di Amerika Serikat, minggu ini dilaporkan terjadi lonjakan kasus positif virus corona akibat Covid-19 varian Delta.

Jika minggu lalu hanya tercatat 10 persen kasus baru akibat Covid-19 varian Delta, minggu ini angkanya mencapai 20 persen.

Menurut analisis Financial Times, Covid-19 varian Delta bertanggung jawab atas lebih dari sepertiga kasus baru positif virus corona per harinya di Amerika Serikat.

Baca Juga: Tulisan Arab Surah At-Takasur Beserta Terjemahan Maknanya dalam Bahasa Indonesia

Karena terlalu berbahaya, Dokter Anthony Fauci yang merupakan kepala penasihat tim medis Gedung Putih menyarankan agar Covid-19 varian Delta diberi label ‘ancaman paling berbahaya’ supaya penanganannya di Amerika Serikat tidak dianggap remeh.

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sendiri baru mulai melabeli varian Delta sebagai Covid-19 jenis paling berbahaya per tanggal 11 Mei 2021.

Ketika sebenarnya Covid-19 varian Delta sudah ditemukan di India per bulan Oktober 2020.

WHO melabeli Covid-19 varian Delta sebagai paling berbahaya berdasarkan standar tiga parameter.

Baca Juga: Ashanty Panik Anang Hermansyah Operasi Karena Penyakit Batu Ginjal! Begini Kronologinya

Ketiga standar parameter yang ditetapkan WHO yaitu peningkatan penularan, seberapa mematikan, serta dampak kerusakan yang ditimbulkan terhadap penanganan kesehatan yang telah dilakukan selama ini.

Hingga saat ini WHO masih belum bisa menyelidiki varian Delta secara lebih lanjut sebab kurangnya data yang bisa diambil dari India sebagai negara awal tempat virus tersebut berkembang.

Dunia dan WHO baru mendapatkan titik terang soal Covid-19 varian Delta berkat bantuan penelitian Public Health England (PHE).

PHE menemukan Covid-19 varian Delta telah mengalami mutasi di bagian protein S nya.

Baca Juga: Tak Terima Suaranya Diberi Nilai Rendah oleh Lesti Kejora, Rizky Billar Beberkan Kekurangan Sang Calon Istri!

Protein S berada di ujung-ujung virus yang berbentuk seperti mahkota dan itulah alasan kenapa awalnya diberi nama virus corona.

Ujung-ujung virus ini memiliki duri seperti pengait yang nantinya bertugas untuk mencari inang berupa sel di dalam tubuh manusia.

Penelitian menamai duri pengait yang sudah menempel ke inangnya sebagai ACE-2.

Setelah berhasil terkait, protein S nantinya akan bertugas untuk memecah sel yang sudah terinfeksi.

Baca Juga: Tulisan Arab Surah Al-Qari'ah Beserta Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Setelah berhasil dipecah, virus akan menduplikasi kode genetis untuk memperbanyak diri.

Dan akhirnya menimbulkan sakit di tubuh penderitanya.

Dalam kasus Covid-19 varian Delta, virus yang sudah bermutasi menyebabkan durinya lebih mudah mengait sel inang.

Kemudahan ini membuat virus Covid-19 varian Delta lebih mudah menginfeksi serta menduplikasi diri.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Grup F Euro 2021: Tiga Gol Penalti Mewarnai Hasil Imbang Portugal dan Prancis

Cepatnya proses infeksi juga menyebabkan daya tahan tubuh tidak kuat melakukan perlawanan.

Ketika daya tahan tubuh sudah tidak kuat melakukan perlawanan terhadap virus Covid-19 varian Delta, jika tidak ditangani maka si penderita bisa langsung meninggal dalam waktu cepat.

Itulah gambaran seberapa berbahayanya Covid-19 varian Delta yang awalnya ditemukan di India tetapi kini sudah masuk dan mulai mewabah di Indonesia per awal bulan Mei 2021.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Quartz India


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah