Hanya dengan Jeruk, Pria asal Kanada Temukan Cara Sembuhkan Indra Penciuman usai Terpapar Covid-19

- 3 Februari 2021, 21:32 WIB
Perempuan asal Kanada Kemar Gary Lalor menemukan cara untuk menyembuhkan indra penciuman usai terpapar Covid-19 hanya dengan jeruk.*
Perempuan asal Kanada Kemar Gary Lalor menemukan cara untuk menyembuhkan indra penciuman usai terpapar Covid-19 hanya dengan jeruk.* //Tangkapan layar TikTok @toosmxll

 

PR TASIKMALAYA - Pria asal Kanada Kemar Gary Lalor menemukan cara untuk memulihkan indra perasa dan penciumannya yang hilang setelah terpapar Covid-19.

Kemar dan ibunya, Trudy-Ann Lalor, telah sama-sama tertular Covid-19 dan kehilangan indra perasa serta indra penciuman.

Tetapi, ibu Kemar berhasil memulihkan kedua indra tersebut hanya dalam beberapa hari.

Baca Juga: Banjir Menggenangi 15 Desa di Kabupaten Kudus. BNPB : 485.863 Jiwa Berpotensi Jadi Korban Banjir

Ketika ia menanyakan obat apa yang digunakannya, Ibu Kemar memperlihatkan obat yang biasa diberikan neneknya ketika ia masih tinggal di Jamaika.

Rupanya obat itu hanyalah jeruk yang dibakar di atas api secara langsung hingga kulit luarnya benar-benar menghitam.

Setelah mengupas kulit jeruk yang gosong, jeruk yang sudah matang dicampurkan di dalam cangkir atau mangkuk dengan gula merah, kemudian dimakan.

Baca Juga: Anies Baswedan Ungkap Kabar Duka: Kehilangan Besar Sahabat dan Mitra dalam Kolaborasi Wujudkan Jakarta Damai

Mahasiswa arsitertur itu pun mencobanya dan dia mengatakan bahwa pengobatan itu berhasil juga untuknya.

Beberapa hari kemudian, ketika ibu Kemar membuatkannya untuk adik perempuannya, ia menyadari bahwa akan sangat bermanfaat jika ia menyebarkannya ke banyak orang.

Maka dari itu, perempuan berusia 23 tahun itu akhirnya membuat video yang diunggah di akun TikTok pribadinya untuk menunjukan cara pembuatannya.

Baca Juga: Febri Diansyah Pertanyakan Mengapa Diserang Netizen, Susi: Karena Ajak Unfollow Hate Speech

@toosmxll How to get taste buds back!!! #howto #tastebud #lifehacks #health #fyp #remedy♬ Steven Universe - L.Dre

Baca Juga: Ditanya Susi Pudjiastuti Siapa Dirinya, Dewi Tanjung: Saya Bukan Menteri, hanya Caleg Gagal

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Buzzfeed News, orang-orang pun langsung mencoba resepnya.

Tak lama kemudian, mereka mengungkapkan bahwa resep itu telah sangat membantu.

Beberapa orang mengatakan bahwa hasilnya tidak langsung terasa, namun sebagian yang lain berhasil mengembalikan indra mereka setelah mengulangi percobaan atau menyesuaikan resepnya.

Baca Juga: Diserang Netizen, Susi Pudjiastuti: Saya Diidentifikasi sebagai Kadrunwati

"Ibu saya dan saya merasa senang untuk dapat terus membantu orang-orang di masa yang sulit ini," kata Kemar.

Metode ini pun kemudian diujicobakan oleh seorang dokter asal Inggris, Karan Rajan.

Karan adalah ahli bedah di National Health Service di Inggris. Ia memposting video ke TikTok yang menerangkan bagaimana hal itu bisa terjadi.

Baca Juga: Dewi Tanjung Nilai Susi Pudjiastuti Serang Pemerintah: Jangan Merasa Paling Benar Selama Jadi Menteri!

Menurutnya, jeruk yang dimasak dapat berfungsi sebagai fisioterapi untuk indra penciuman dan perasa.

"Saraf yang terlibat dalam indra penciuman Anda, memiliki serat di otak dan hidung," kata Dr Karan.

"Yang berkontribusi pada kemampuan Anda untuk mencium dan, pada gilirannya, indra perasa," tambahnya.

Baca Juga: Kritik Susi Pudjiastuti, Dewi Tanjung: Jangan Merasa Benar, Kebijakan Anda Rugikan Nelayan

Karan menyebut bahwa melatih indra penciuman adalah metode kedokteran untuk memperbaiki fungsinya yang rusak akibat penyakit dengan gejala serupa Covid-19.

Teorinya adalah bahwa ini membantu melatih saraf, mirip dengan saat seseorang mengalami cedera anggota tubuh.

"Konsep serupa berlaku untuk pelatihan penciuman. Namun, alih-alih rehabilitasi fisik, ini akan melibatkan upaya untuk merangsang sistem penciuman melalui paparan bau yang kuat," terangnya.

Baca Juga: Dikritik Dewi Tanjung soal Kebijakan, Susi Pudjiastuti: Ada yang Kenal?

Dia menjelaskan bahwa pelatihan penciuman dapat berhasil untuk beberapa orang, tetapi tidak untuk yang lainnya.

"Tidak ada dalam kedokteran yang satu ukuran cocok untuk semua," tutur Rajan.

"Kita semua memiliki fisiologi internal yang sangat berbeda," tandasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: BuzzFeed News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah