Efektifkah Konsultasi Kesehatan Mental Lewat Daring? Ini Kata Peneliti

9 Oktober 2020, 21:48 WIB
Ilustrasi menggunakan aplikasi kesehatan mental /Tangkapan layar YouTube

PR TASIKMALAYA – Kesehatan mental merupakan isu yang tidak terlalu banyak dibicarakan karena dianggap tabu.

Padahal, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Ketika seseorang mengalami penyakit mental, gejala yang ditimbulkan terkadang tidak terlihat dengan jelas.

Orang cenderung abai untuk memeriksakan kesehatan mentalnya, karena berbagai alasan.

Baca Juga: 634 Demonstran Diamankan, SPSI Jatim: Banyak Anak 15 Tahun Ikut Menyusup

Di satu sisi, perkembangan teknologi yang pesat dapat memudahkan orang dalam menjangkau setiap pelayan secara daring, termasuk pelayanan konsultasi mental.

Namun, apakah efektif melakukan konsultasi bahkan terapi kesehatan mental secara daring?

Dalam sebuah studi ditemukan bahwa intervensi berbasis pesan teks (text-messaging-based intervention) dapat terbukti menjadi alat yang aman, menjanjikan secara klinis, dan layak untuk merawat orang dengan penyakit mental yang serius.

Baca Juga: Sebut Kamala Harris 'Monster', Donald Trump Dibanjiri Kecaman

Sementara itu, layanan berbasis klinik mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien secara memadai karena berbagai alasan termasuk jam yang terbatas, kesulitan mengakses perawatan dan biaya.

Tim peneliti telah menyelidiki dampak pesan teks sebagai tambahan program kesehatan mental.

Telah ditemukan bahwa 91 persen peserta menemukan pesan teks dapat diterima, 94 persen mengatakan itu membuat mereka merasa lebih baik, dan 87 persen mengatakan mereka akan merekomendasikannya kepada teman.

Baca Juga: Kopi Tubruk vs Kopi Espresso, Mana yang Bagus untuk Temani Begadang?

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Psychiatric Services. 

Asisten profeso riset di Departemen Ilmu Psikologi dan Otak di Dartmouth dan asisten professor psikologi klinis di Dartmouth Geisel Scholl of Medicine, Wiiliam J Henduko memberikan pendapatnya.

“Studi ini sangat menarik karena kami melihat peningkatan nyata pada mereka yang memanfaatkan layanan berbasis pesan teks di atas perawatan normal. Ini berlaku untuk individu dengan beberapa bentuk penyakit mental yang paling serius.

Baca Juga: Pemerintah akan Tindak Tegas Aktor Intelektual di Balik Demo Anarkis

"Hasilnya menjanjikan, dan kami mengantisipasi bahwa orang–orang dengan psikopatologi yang tak terlalu parah bahkan dapat melakukan yang lebih baik dengan jenis intervensi atau layanan seluler ini,” kata Wiiliam J Hundeko.

Selama pandemi, banyak hal yang berubah. Ini juga menyebabkan banyak stress dan memperparah masalah kesehatan mental tertentu.

Adanya Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) juga mungkin tidak akan mudah bagi pasien untuk menjadwalkan sesi tatap muka dengan terapis.

Baca Juga: Cukup Lakukan 5 Tips Ini Untuk Dapatkan Kulit Berkilau Dalam Dua Minggu

Hal ini menggugah para peneliti studi mengatakan bahwa mereka dapat menggunakan pesan teks untuk menjembatani kesenjangan.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, tim peneliti memeriksa dampak pesan teks sebagai tambahan pada program perawatan.

Itu adalah program perawatan komunitas yang tegas, di mana mereka dengan penyakit mental yang serius dibantu oleh tim yang ditunjuk dengan keterampilan terkait.

Baca Juga: Bakal Dimakzulkan, Trump Serang Balik Pimpinan Kongres AS

Layanan ini dilakukan oleh tenaga kesehatan mental berlisensi, yang telah menerima program pelatihan tentang cara terlibat efektif dengan peserta.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler