PR TASIKMALAYA – Sebagian orang mungkin pernah merasakan sakit kepala atau migrain setelah berolahraga. Mengapa bisa sakit kepala setelah olahraga?
Ternyata, olahraga menjadi pemicu besar bagi penderita migrain. Faktanya, seperti yang dikatakan Mia Minen, MD, kepala penelitian sakit kepala di NYU Langone Health kepada The Healthy, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Ada beberapa penelitian kecil yang menunjukkan bahwa beberapa penderita migrain berkisar antara sembilan persen hingga 57 persen, bergantung pada studi mana yang Anda pilih. hasilnya mendapatkan migrain setelah lari atau olahraga yang intens.
Sebuah studi tahun 2013 dalam Journal of Headache and Pain melaporkan bahwa 38 persen orang yang menderita migrain mengalami migrain yang dipicu oleh olahraga.
Baca Juga: Dijadwalkan Tayang pada 6 Oktober 2023, Netflix Rilis Poster Karakter Utama Film Ballerina
Mengapa olahraga menyebabkan sakit kepala migrain?
Penyebab migrain akibat olahraga masih belum jelas. Sebuah penelitian terkenal pada tahun 2006 yang diterbitkan oleh American College of Sports Medicine menyarankan bahwa manuver yang meningkatkan tekanan intrakranial (yaitu tekanan berlebihan di dalam tengkorak Anda—misalnya aktivitas seperti angkat beban, gulat, dan lari) juga meningkatkan tekanan arteri serebral.
Hal ini, pada gilirannya, melebarkan sinus vena, yang menyebabkan migrain dan sakit kepala.
Di sisi lain, beberapa ahli saraf menunjukkan dehidrasi, kadar gula darah rendah, atau kepanasan. Tampaknya tidak ada yang yakin mengapa olahraga sangat bermanfaat bagi beberapa pasien sakit kepala parah, namun sangat menyakitkan bagi orang lain.
Baca Juga: Mengenal Istilah Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Cara menghentikan migrain saat berolahraga
Jadi apa yang dapat dilakukan penderita migrain akibat olahraga? lakukan mengenai hal ini, Dokter punya beberapa saran.
Ahli saraf menyarankan agar meminum Advil atau bahkan Imitrex 30 menit sebelum berolahraga. Meskipun mungkin Anda tidak menyukai gagasan untuk minum terlalu banyak obat.
Sean Ormond, yang memiliki sertifikasi ganda dalam bidang anestesiologi dan manajemen nyeri intervensi, menyarankan untuk meningkatkan intensitas olahraga secara perlahan, mulai dari latihan berdampak rendah hingga berdampak tinggi.
Baca Juga: Mendagri Minta Semua ASN Wajib Bersikap Netral: Jangan Terprovokasi
Jessica Ailani, MD, direktur Medstar Headache Center di Washington, DC, juga menyarankan untuk meningkatkan detak jantung Anda secara perlahan sebelum dan sesudah berolahraga, dengan pemanasan 10 menit yang lembut dan menyeluruh serta pendinginan 10 menit.
Selain itu, kata Dr. Ailani, latihan interval intensitas tinggi (pelatihan HIIT) dapat menjadi pemicu migrain, jadi menemukan cara lain untuk berolahraga yang memungkinkan jantung Anda meningkat dan menurun lebih lambat dapat membantu.***