Ketahui Sejarah Awal Mula Ditetapkannya Tahun Baru Islam atau Hijriyah

18 Juli 2023, 21:38 WIB
Berikut sejarah lengkap awal mula adanya penetapan Tahun Baru Islam atau Hijriyah. /Freepik

PR TASIKMALAYA - Tahun Baru Islam atau Hijriyah adalah bagian awal tahun dan akhir tahun dalam hitungan kalender penanggalan Islam.

Adapun pada tahun ini, Tahun Baru Islam atau Hijriyah ditetapkan sebagai Tahun Baru Islam 1445 Hijriyah. Secara otomatis menunjukan bahwa kalender hitungan tahunan menurut Islam telah terjadi lebih dari ratusan abad lamanya.

Dalam hal ini, perlu diketahui awal mula dari terciptanya penetapan kalender Hijriyah dalam Islam. Sebab proses penetapannya memiliki sejarahnya tersendiri di masa lampau.

Sebagaimana dikatakan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mempawah Hasib Arista, bahwa hitungan kalender Islam atau Hijriyah memiliki sejarah pada masa Khalifah Umar bin Khattab RA.

Baca Juga: Daftar Nama Baru dalam Kabinet Indonesia Maju yang Baru Dilantik Jokowi

Dimana menurutnya, saat itu terjadi rencana penetapan setelah 17 tahun kemudian adanya peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Kota Mekkah ke Kota Yatsrib atau yang sekarang disebut Madinah.

Sejarah bermula saat Umar bin Khattab sebagai Pemimpin Umat Islam pada saat itu menerima kedatangan seorang utusan yang membawa sebuah surat. Namun, dalam surat tersebut diketahui tidak disertai dengan catatan tahun di dalamnya.

Dari sanalah kemudian yang mendorong Umar bin Khattab untuk mengumpulkan para Sahabat dan Pembesar Umat Islam untuk melakukan Ijma atau musyawarah. Dimana musyawarah tersebut bertujuan untuk menentukan dan menetapkan penghitungan kalender tahunan Islam atau Hijriyah.

Saat musyawarah berlangsung, berbagai pendapat dan saran bermunculan untuk penetapan awal atau tanggal 1 dalam kalender Islam, atau yang kini disebut sebagai Tahun Baru Islam atau Hijriyah. 

Baca Juga: Tahun Baru Islam 2023: Berikut Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriyah, Lengkap Arab, Latin dan Terjemahan

Beberapa ide tersebut di antaranya ada yang mengusulkan Tahun Baru Islam atau Hijriyah bertepatan dengan waktu turunnya wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Kemudian ide lain menyatakan ditetapkan pada tanggal kelahiran Nabi, hingga salah satu ide lain menyatakan jatuh pada tanggal wafat Nabi Muhammad SAW.

Menurut penuturan sejarah Hasib Arista, dirinya menyatakan bahwa beberapa usulan dan saran di atas ditolak oleh Umar bin Khattab. Penolakan yang diberikan oleh Umar bin Khattab juga disertai dengan alasan kuat.

Penolakan pertama pada saran yang menetapkan Tahun Baru Islam atau Hijriyah pada tanggal kelahiran Nabi. Menurut Umar bin Khattab, hal itu rentan adanya pengkultusan terhadap kelahiran dan Nabi Muhammad SAW itu sendiri.

Kemudian, saran atau usulan penetapan Tahun Baru Islam atau Hijriyah yang bertepatan dengan tanggal wafat Nabi juga ditolak. Sebab, Umar bin Khattab beralasan khawatir peringatan Tahun Baru Islam justru dipenuhi dengan kesedihan karena bertepatan dengan tanggal wafat Nabi yang paling dicintai umat Muslim.

Baca Juga: Syarat Pinjaman KUR BCA 2023: Ketentuan Dokumen Nasabah Perorangan dan Badan Usaha

Hingga setelah diskusi panjang dalam musyawarah tersebut, keluarlah sebuah keputusan. Dimana Umar bin Khattab dan semua Sahabat dan Pembesar Umat Muslim saat itu sepakat untuk menetapkan Tahun Baru Islam atau Hijriyah dimulai bertepatan dengan peristiwa hijrah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dari Kota Mekkah ke Kota Yatsrib atau Madinah.

Dari nama peristiwa hijrah itulah yang kemudian melatarbelakangi penamaan kalender Islam dengan nama Hijriyah. Dimana momentum hijrah tersebut merupakan momentum persatuan. Sebab saat itu, Rasulullah SAW berhasil menyatukan dua kaum yang selama itu selisih paham, yakni kaum Anshar dan kaum Muhajirin.

Maka dalam hal ini, Hasib Arista juga menyatakan bahwa momentum Tahun Baru Islam itu selalu dianjurkan untuk menjadi momentum hijrah dari perilaku buruk menjadi perilaku yang lebih baik bagi umat Muslim.

Sebagai tambahan informasi, perlu diketahui bahwa sebelumnya nama-nama bulan yang sekarang dalam kalender Islam atau Hijriyah sebenarnya telah ada jauh sejak awal Tahun Baru Islam atau Hijriyah itu ditetapkan.

Baca Juga: Syarat Pinjaman KUR Bank Mandiri 2023: Ketentuan Dokumen Berdasarkan Jenisnya

Sebab di zaman dahulu, diketahui bahwa orang Arab terbiasa menamai atau menyebut sebuah tahun dengan peristiwa yang terjadi di dalamnya. Seperti Tahun Gajah yang dilekatkan pada peristiwa pasukan Gajah yang menyerang Kota Mekkah pada tahun tersebut.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler