Orang Tua Wajib Tahu! Berikut Tanda-tanda Perundungan pada Anak dan Cara untuk Mengatasinya

6 Mei 2023, 16:32 WIB
Ilustrasi perundungan atau bullying pada anak. /Pixabay

PR TASIKMALAYA - Perundungan masih menjadi permasalahan rumit hingga saat ini yang sulit untuk dihentikan karena berbagai faktor yang melandasinya.

Perundungan atau yang dikenal sebagai bullying adalah tindakan kekerasan baik berupa kekerasan verbal maupun fisik. Perundungan dapat mempengaruhi kesehatan mental bagi korbannya dan bisa terjadi di dalam sosial media berupa hujatan yang mempengaruhi kesehatan mental korbannya.

Perundungan juga membuat seseorang yang mengalaminya merasa tidak nyaman, bahkan banyak yang mengakibatkan mental bermasalah karena seringnya mendapatkan perlakuan yang tidak terpuji dari para pelakunya.

Perundungan dapat diibaratkan sebagai awal mulai dari tindakan kejahatan seperti tawuran, pengeroyokan serta tindakan kriminal lainnya. Sebagai benih kekerasan, tindakan perundungan dapat dicegah agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar.

Perundungan saat ini yang paling banyak terjadi pada anak-anak. Anak-anak lebih rentan mengalami perundungan apalagi di lingkungan sekolahnya.

Hal ini diungkap oleh Psikolog Assosiate Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Rosana Dewi Yunita saat membahas problematika mengenai Kasus Perundungan yang dialami oleh anak-anak.

"Ada beberapa tanda saat anak mengalami perundungan di sekolah, antara lain anak tidak mau pergi ke sekolah, kesulitan tidur (insomnia) dan terlihat tegang dan cemas," ujar Rosana seperti dilansir dari PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Baca Juga: Resep Ramen versi Chef Devina Hermawan, Penyuka Masakan Jepang Wajib Merapat!

Bentuk-bentuk perundungan yang dialami oleh anak-anak contohnya perundungan secara verbal, fisik, sosial dan dunia maya. Oleh karena itu, pentingnya peran orang tua dalam memantau anak-anaknya untuk menghindari perbuatan perundungan kepada teman-temannya serta menghindarkan anak dari bahaya perundungan.

Oleh karena itu, faktor lingkungan menjadi hal yang penting untuk membentuk karakter dan sifat anak agar menghindari perilaku bullying.

Rosana pun menambahkan bahwa saat mengalami masalah dalam pertemanan, anak dapat mengalami kemunduran semangat belajar atau penurunan motivasi belajar, sehingga prestasi anak di sekolah ikut menurun.

"Ketika anak mau berangkat, yang dulunya semangat ternyata kok sekarang nggak semangat. Ternyata dia tidak diajak dalam suatu lingkungan," kata Rosana.

Baca Juga: Tes IQ: Jangan Bilang Teliti Kalau Belum Bisa Membedakan Gambar Identik Ini dalam 21 Detik!

Berikut adalah tahapan untuk mengenali apakah anak mengalami perundungan di sekolah atau tidak. Orang tua wajib sejak dini untuk mengenali tahapan-tahapan di bawah ini.

Pertama adalah orang tua harus memantau dan mengkonfirmasi baik dari anaknya sendiri atau temannya, bahkan kalau perlu bertanya kepada wali kelasnya apakah tindakan yang disinyalir berupa bullying tersebut hanya sebuah lelucon tanpa unsur kesengajaan atau tidak.

Anak-anak usia dini masih dalam proses untuk pembentukan karakter serta kontrol diri mereka. Namun terkadang masih kurang baik dalam menjalani proses tersebut.

Baca Juga: Segera Login cekbansos.kemensos.go.id, Cek Penerima dan Dana Besaran Bantuan Bansos Sembako Bulan Mei 2023

Terkadang tindakan mereka kepada temannya seperti memaksa atau merebut barang milik temannya dinilai seperti perundungan, sehingga terlihat seperti perundungan yang sebenarnya tidaklah seperti itu.

Maka dari itu, orang tua perlu bijak dalam mengatasi dan menilai dari berbagai sisi sifat perundungan itu sendiri.

Kedua, orang tua mempunyai peran yang besar dalam mendidik karakter anak dan kemampuan pertahanan diri agar anak dapat mengatasi perundungan yang dialami anak.

ketiga, orang tua harus memastikan jika perundungan yang terjadi kepada anaknya dapat diselesaikan melalui pihak sekolah yang terkait dalam masalah bimbingan konseling atau tidak.

Baca Juga: Netflix: Live-Action One Piece Tak Akan Debut Sampai Pencipta Eiichiro Oda Puas!

Apalagi terjadi perundungan di sekolah, orang tua dan pihak sekolah dapat bekerja sama untuk melakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah ini baik anak yang merundung atau yang dirundung.

Pihak sekolah dan orang tua bisa konsultasi kepada psikolog terkait perundungan yang terjadi.

"Dalam berdiskusi, orang tua perlu memperhatikan tahap perkembangan anak. Jadi, memperlakukan anak harus disesuaikan dengan usianya dan zamannya," ujar Rosana.

Baca Juga: DIBUKA Kuliah Gratis Polteknaker: Umur Maksimal 25 Tahun dan Biaya Ditanggung Pemerintah

Rosana pun menyarankan kepada orang tua agar anak-anak diberikan kebebasan yang terbatas agar mereka dapat menemukan jati diri dan bisa mengasah kemampuan dirinya.

"Namun, saat ada hal-hal yang perlu diluruskan, orang tua tetap harus menyampaikannya dengan baik. Hal ini dilakukan agar anak tidak mengalami mispersepsi dan dapat menentukan hal mana yang benar dan mana yang salah," imbuh Rosana.

Oleh sebab itu, sedari dini anak harus dibekali dengan ilmu agama agar bisa mengerti nilai-nilai kemanusiaan, hal-hal yang diperbolehkan dalam agama maupun yang tidak diperbolehkan.

Karena dengan belajar ilmu agama, anak akan memahami arti dari norma-norma agama serta pergaulan yang benar menurut agama.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler