Ustaz Adi Hidayat Sebut Cicak sebagai Penanda Tempat Kotor juga Pembawa Banyak Bakteri

17 Juni 2020, 15:15 WIB
ILUSTRASI cicak.* // Pixabay / BiljaST

PR TASIKMALAYA -Dalam sebuah ceramah, Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan terkait kehadiran cicak di bumi.

Keberadaan cicak menunjukkan bahwa tempat yang ia singgahi itu merupakan tempat yang kotor.

Selain itu, cicak juga bisa ikut membawa bakteri untuk manusia.

Baca Juga: Sekolah Diizinkan Buka Kembali, Nadiem Makarim: Meski Masuk, Tidak Boleh Ada Interaksi Antarkelas

Dalam kanal Youtube Motivasi Dakwah, Ustadz Adi juga mengungkapkan bahwa cicak merupakan ujian mudharat yang dihadapi ummat muslim.

“Cicak masuk dalam ujian mudharat disamping ujian keimanan. Ada mudharat, bukankah ketika cicak datang menandakan banyak kotoran yang ada disitu ada bakteri E. coli yang dia bawa," ujar Ustadz Adi.

Ia juga mengatakan bahwa kotoran yang dihasilkan cicak berasal dari makanannya yang juga kotor, yakni nyamuk.

Ia menjelaskan bahwa cicak memang diciptakan untuk menandakan ada mudharat di sekitar manusia, yakni kotoran.

Baca Juga: Wawalkot Tasikmalaya: Pelaku Usaha Harus Bentuk Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Secara Mandiri

“Jadi ini menandakan bahwa dia diciptakan oleh Allah bukan diciptakan untuk dibunuh, diciptakan untuk menandakan ada mudharat disekitaran itu dengan kotoran-kotoran," kata Ustadz Adi.

"Maka ia diciptakan oleh Allah untuk menunjukan ini ada yang kotor ini ada yang tidak bagus termasuk dirinya sendiri,” tambahnya.

Pada bagian akhir, Ustadz Adi juga menyampaikan bahwa Nabi memerintahkan untuk membunuh cicak.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Seorang Pelanggar Aturan PSBB Tunjukkan Rasa Jijik Saat Jalani Sanksi Sosial

Nabi menyampaikan, riwayat Sa'ad bin Abi Waqqash, qola nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa nabi shallallahu alaihi wasallam amara qoblal waza’, di mana nabi memerintahkan untuk membunuh cicak.

"Membunuh cicak dan kita dapat pahal disitu, bunuhnya cicak itu seperti kita membunuh nyamuk, untuk menunjukkan ada kotoran-kotoran disitu yang hikmahnya kita harus jauhkan,” pungkasnya.*** (Ahmad Musayin)

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler