PR TASIKMALAYA - Kemunculan varian baru Covid-19, Omicron, saat ini telah menjadi perhatian dunia.
Bahkan, Indonesia juga telah waspada dan menerapkan sejumlah kebijakan demi mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron semakin meluas.
Beberapa ahli menyebutkan bahwa varian Covid-19 Omicron ini nampak memunculkan gejala yang berbeda dari varian lainnya.
Seorang ahli epidemiologi asal Inggris, Prof Tim Spector, mengatakan bahwa lebih dari 50 persen orang terpapar Omicron, bahkan tidak mengalami gejala Covid-19 klasik.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Desak Pangeran William untuk Berhenti Terbang dengan Helikopter, Ini Alasannya
"Lebih dari 50 persen orang tidak pernah mengalami gejala klasik," ungkapnya, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari laman Express.
Setidaknya, terdapat lima gejala terkait Covid-19 varian Omicron yang patut diwaspadai.
Diterangkan lebih lanjut oleh Prof Spector, lima gejala Omicron ini serupa dengan gejala selesma.
Baca Juga: Fahri Hamzah Ungkap Kepentingan PT 20 Persen: Supaya Siapapun yang Menang Ya Dia-dia Juga
Diantaranya meliputi sakit kepala, nyeri tenggorokan, kelelahan, bersin-bersin, dan hidung berair atau beringus.
Oleh karena itu, orang yang mengalami gejala seperti selesma disarankan untuk menjalani tes Covid-19.
Sementara tiga gejala klasik Covid-19 seperti kehilangan indra penciuman atau perasa, demam, dan batuk, justru tidak ada dalam daftar gejala yang banyak ditemukan pada orang terpapar Omicron.
Di sisi lain, orang-orang yang sudah divaksinasi, apabila terpapar Covid-19 biasanya hanya akan mengalami gejala ringan.
Gejala ringan ini akan terlihat seperti pilek pada umumnya.
Kendati ringan, pandemi Covid-19 masih tidak boleh diremehkan.
Baca Juga: Ferry Irawan Ngaku Punya Niat dan Siap Nikahi Venna Melindah, Minta Perjanjian Ini
Virus Covid-19 hingga kini masih terus menyebar, dan bisa diumpamakan seperti kebakaran hutan.
Apabila tidak ditanggulangi, kondisi ini bisa memungkinkan kembalinya diberlakukan lockdown.***