Pengertian, Penyebab, dan Tips Atasi Ruminasi yang Bisa Jadi Penyebab Mental Illness

5 Desember 2021, 19:09 WIB
Simak pengertian, penyebab, dan tips mengatasi ruminasi yang bisa jadi penyebab mental illness yang wajib dihindari.* /Unsplah/Paola Chaaya

PR TASIKMALAYA - Apakah sebelumnya kamu pernah mendengar dan mengetahui apa itu ruminasi?

Ruminasi yang menurut banyak peneliti kesehatan mental bisa menjadi salah satu mental illness yang wajib dihindari.

Tapi, sebenarnya apa itu ruminasi? Lalu apa saja penyebab dari ruminasi, dan cara untuk mengatasinya?

Dilansir oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Healthline, ruminasi adalah bahasa lain dari merenung.

Baca Juga: Jarang Terlihat Jalan Bareng, Dua Lipa dan Anwar Hadid Putus?

Tapi, menurut para ahli, ruminasi ini merupakan salah satu dari pikiran manusia yang belum bisa move on dari masa lalu.

Atau dengan kata lain, ruminasi adalah keadaan dimana seseorang yang gagal move on dan selalu mengingat kenangan pilu.

Bahkan mereka juga sampai melupakan cara untuk bersenang-senang, atau sekedar meluangkan waktu.

Hingga pada akhirnya mereka menjadi stres, bila tidak diatasi dengan tepat mereka juga bisa menjadi depresi.

Baca Juga: Sentil Presiden Jokowi yang Pertanyakan Kapolda Sowan pada Ormas, Rocky Gerung Justru Puji Pemuda Pancasila

Parahnya lagi, mereka juga tidak bisa berpikir secara logis dan tidak mampu mengekspresikan emosi secara tepat.

Lantas, apa saja penyebab dari ruminasi?

Menurut American Psychological Association, ada berbagai alasan mengapa seseorang bisa mengalami ruminasi.

Namun bila dirangkum secara umum, penyebab dari ruminasi sendiri antara lain:

Baca Juga: 10 Kartu Ucapan Natal Bahasa Inggris, Rayakan Momentum 25 Desember

1. Masih adanya keyakinan kalau dengan merenung bisa menyelesaikan masalah.

2. Memiliki riwayat trauma secara emosional sampai dengan fisik.

3. Tidak mampu untuk menghadapi stres berkelanjutan.

4. Terlalu dalam memiliki perasaan terhadap seseorang, sehingga saat putus hubungan masih terus memikirkannya.

Baca Juga: 5 Shio Ini Diprediksi Ketiban Rezeki Nomplok pada Awal Tahun 2022

5. Masih memiliki kenangan masa lalu yang tidak bisa dilupakan sampai usia dewasa dan selalu terngiang-ngiang.

6. Memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan dan tidak bisa mengungkapkannya.

Ruminasi juga umum terjadi pada orang yang yang memiliki karakteristik kepribadian tertentu, seperti:

- Perfeksionis
- Neurotisisme
- Fokus berlebihan pada hubungan seseorang dengan orang lain.

Baca Juga: Ilmuwan WHO Ungkap Cara Ini Bisa Atasi Covid-19 Omicron: Berbeda dengan Tahun Lalu

Kemudian, bagaimana cara untuk mengatasinya?

Untuk mengatasi ruminasi sebenarnya cukup mudah, yang penting konsisten dalam melakukannya, seperti:

- Mencoba untuk mengalihkan perhatian dengan cara membuka hubungan dengan orang lain.

- Membuat rencana untuk mengambil tindakan saat ruminasi mulai membayangi kembali, seperti membuat tulisan yang harus dilakukan di kertas selembar.

Baca Juga: Dirut Transjakarta Minta Sopir Kendarai Bus 50 Km Per Jam, Hingga Tambah CCTV

- Mulai untuk mengambil tindakan atas semua hal yang sudah kamu buat di kertas yang sebelumnya sudah dibuat.

- Berusaha untuk tidak memikirkan hal-hal yang tidak penting dan memikirkan hal-hal yang menyenangkan.

- Merubah gaya hidup yang tadinya tidak sehat, diubah menjadi sehat. Seperti melakukan olahraga atau diet.

- Luangkan waktu untuk melakukan meditasi, sebagai alih-alih ruminasi, kamu bisa sambil intropeksi diri.

Baca Juga: Tes Psikologi: Mana Bentuk Wajah yang Anda Miliki? Jawabannya Ungkap Karakter Kepribadian Seseorang

- Pergi ke seorang terapis yang bisa dijadikan solusi bila tidak bisa bicara dengan orang lain.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler