PR TASIKMALAYA – Para peneliti dari University College London (UCL) baru-baru ini berhasil menemukan penyebab utama terjadinya penyakit rheumatoid arthritis (RA).
Ditemukannya penyebab sebenarnya di balik penyakit rheumatoid arthritis berarti akan makin cepat pula ditemukan ‘pengobatan’ yang ampuh.
Selama ini, pengobatan penyaki rheumatoid arthritis umumnya dilakukan melalui meja operasi.
Baca Juga: Tak Disangka, 4 Zodiak ini Ternyata Punya Sifat yang Paling Pemarah dan Juga Sombong!
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Express, rheumatoid arthritis adalah suatu kondisi yang bisa dikategorikan ke dalam penyakit auto-imun.
Di mana penderitanya mengalami rasa sakit, kaku, dan bengkak di area persendian.
Hasil penelitian terbaru dari UCL menyimpulkan bahwa penyakit arthritis terjadi lantaran adanya sobekan di antara sambungan sendi.
Baca Juga: Raffi Ahmad dan Jessica Iskandar Kompak Unggah Foto Bersama Sosok Ini, Ada Apa?
Sobekan ini menyebabkan masuknya bakteri.
Nantinya bakteri itu bakalan menimbulkan radang yang awalnya di area perut.
Radang dari perut ini kemudian bakalan menimbulkan rasa sakit yang sangat di area persendian.
Baca Juga: Terkena Kanker yang Langka, Ari Lasso pada Deddy Corbuzier: Jangan Kasihani Gue
Menurut para peneliti dari UCL, apabila sobekan di area sambungan sendi atau area dalam tubuh lainnya ini bisa diperbaiki, maka gejala penyakit arthritis yang diderita pun bisa berkurang secara signifikan.
Akan tetapi temuan sobekan pada area sambungan oleh UCL ini masih belum sepenuhnya bisa diterima oleh para peneliti penyakit RA.
Sebab ditemukan ada juga beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi cepat lambatnya perkembangan rheumatoid arthritis di tubuh masing-masing penderita.
Baca Juga: Enggan Berkomentar Soal Lesti Kejora Sindir Mantan Kekasih yang Pelit, Rizki DA: Takut Marah
Beberapa faktor lainnya seperti adanya unsur genetis alias keturunan serta faktor lingkungan.
Meskipun hasil penelitian UCL belum bisa diterima sepenuhnya, tetapi hasil uji klinis yang merkea lakukan sudah sangat membantu untuk menemukan ‘pengobatan’ paling ampuh guna menangani penyakit RA.
Berdasarkan hasil uji klinis yang UCL lakukan terhadap jaringan tikus serta manusia, penggunaan obat maag, pencernaan, seliak, dan sakit Crohn’s rupanya sangat membantu dalam mengobati rheumatoid arthritis.
Baca Juga: Ramalan Karier Libra: Siap-siap Cuan Besar! Akhir Tahun 2021 jadi Momen Terbaik Bagi Hidup Anda
Hasil tes AT1001 di mana jaringan manusia dan tikus penderita arthritis yang kemudian diobati dengan obat seliak menunjukkan bahwa obat itu berfungsi baik untuk memperbaiki sobekan di area sambungan serta mengurangi gejala yang timbul dari penyakit RA.
Kemudian adanya obat vercirnon yang oleh NHS digunakan untuk mengobati penyakit Crohn’s.
Obat itu berpotensi kuat untuk mengobati penyakit RA.
Jika hasil uji klinis kedua UCL menemukan keberhasilan juga, maka NHS akan mulai memproduksi obat rheumatoid arthritis dalam kurun waktu tiga hingga empat tahun ke depan.
Menurut Profesor Claudia Mauri dari UCL yang juga mengepalai penelitian penyebab serta kemungkinan obat untuk RA, saat ini penanganan arthritis yang dilakukan para dokter tidaklah tepat.
Sebab operasi yang dilakukan kepada para penderi arthritis tanpa mengetahui penyebab utamanya cuma bakalan memperkeruh masalah dan bukannya mengobati pasien.***